CNN Indonesia
Kamis, 02 Jan 2025 13:07 WIB
![Arhan Perlu Jaminan Menit Bermain di Klub Selanjutnya Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan disarankan bisa mendapatkan jaminan menit bermain di klub barunya setelah meninggalkan Suwon FC.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2024/03/22/timnas-indonesia-menang-melawan-vietnam-10_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, CNN Indonesia --
Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan disarankan bisa mendapatkan jaminan menit bermain di klub barunya setelah meninggalkan klub Korea Selatan, Suwon FC.
Pratama Arhan resmi dilepas Suwon FC, Rabu (1/1), seiring dengan berakhirnya kontrak pemain 23 tahun itu. Situasi ini membuat klub baru Arhan menjadi perbincangan hangat.
Pengamat sepak bola nasional, Supriyono Prima, berharap Pratama Arhan mendapatkan jaminan menit bermain di klub selanjutnya. Menurut Supriyono, di manapun Arhan berlabuh, yang paling penting adalah jam terbang reguler. Menit bermain berpengaruh terhadap kualitas Arhan di lapangan, termasuk bersama skuad Garuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
""Untuk menjaga karier dan eksistensi untuk tetap ada di tim nasional, menurut saya dia perlu mencari klub yang beri jaminan menit bermain. Mungkin di Malaysia atau di mana, yang penting dalam klausul kontrak Arhan perlu minta kepastian di tim itu bagaimana berikut dengan kesempatan. Jangan sampai ada ketidakpastian soal menit bermain," kata Supriyono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/1).
"Itu tidak boleh jadi tanda tanya. Sudah ada banyak contohnya. Jadi klausul kontrak harus jelas di awal. Sebagai pemain profesional harus jelas poin-poin dalam kontraknya, termasuk kompensasi terhadap menit bermain tertentu. Itu harus jelas," ia menambahkan.
Lebih lanjut, eks pemain Timnas Indonesia Primavera itu ingin Arhan mengutamakan karier di luar negeri ketimbang di Indonesia. Tanpa mengecilkan kompetisi lokal, menurutnya kesempatan menjadi pemain abroad tidak boleh disia-siakan untuk menambah pengalaman.
"Kami dulu di Primavera sempat dapat kesempatan trial di Swedia, Bima Sakti itu bisa bertahan. Saya yang tidak lolos. Saya sendiri menyayangkan ketika ada kesempatan kenapa harus balik. Artinya, momen untuk bisa berkiprah di luar negeri apalagi perlu jadi opsi pertama," ucap Supri.
"Oke, misalnya pulang ke Indonesia dan dapat bayaran besar, tapi kalau kariernya di situ-situ saja, itu yang perlu diperhatikan. Minimal ada upaya untuk mencoba kultur sepak bola lain," sambungnya.
(ikw/har)