Jakarta, CNN Indonesia --
Marc Marquez dituduh main-main hingga sengaja disalip saat menang MotoGP Thailand 2025. Padahal, Marquez mengaku terpaksa melakukan hal itu agar tidak terkena penalti peraturan tekanan ban.
Marquez sepertinya akan menang mudah di balapan Grand Prix MotoGP Thailand 2025 di Sirkuit Buriram, Minggu (2/3). Start dari posisi pole, Marquez berhasil unggul atas Alex Marquez hingga hampir 1,5 detik.
Namun, semuanya berubah ketika lap ketujuh. Marquez tiba-tiba memperlambat kecepatan setelah tikungan ketiga. Juara dunia MotoGP enam kali itu menengok ke belakang dan membiarkan Alex Marquez menyalipnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai balapan, Marquez mengaku sengaja memperlambat karena mendapat peringatan tekanan ban depan di dashboard sepeda motor Desmosedici GP25 miliknya.
Dengan tujuh lap yang sudah dilalui di MotoGP Thailand, maka Marquez hanya punya margin tersisa 3 lap untuk tampil dengan tekanan ban depan yang tidak sesuai. Lebih dari 10 lap, maka Marquez akan terkena penalti.
Penjelasannya seperti ini:
Peraturan tekanan ban MotoGP yang berlaku sejak 2024 mengharuskan pembalap memiliki tekanan ban depan minimal 1,8 bar dan 1,68 bar untuk ban belakang.
Tekanan ban minimal itu harus terjaga selama 60 persen total lap balapan untuk Grand Prix dan 30 persen total untuk Sprint Race.
Jika pembalap melanggar peraturan tekanan ban itu, maka dia akan mendapat penalti pengurangan 16 detik untuk balapan Grand Prix dan pengurangan 8 detik untuk Sprint Race.
Dengan MotoGP Thailand 2025 memiliki total 26 lap, maka seorang pembalap harus minimal menyelesaikan 16 lap dengan tekanan ban minimal 1,8 bar untuk ban depan dan 1,68 bar untuk ban belakang.
Marquez menyadari tekanan bannya tidak memenuhi standar peraturan di tujuh lap awal, itu sebabnya dia sengaja membiarkan Alex Marquez menyalip di lap ketujuh. Dengan kata lain, Marquez hanya punya tiga lap tersisa untuk tampil dengan tekanan ban di bawah minimal peraturan.
Marquez kemudian berharap dengan melakukan slipstream di belakang Alex Marquez, panas dari sepeda motor sang adik bisa memanaskan ban depannya dan meningkatkan tekanan ban.
"Balapan itu sangat melelahkan, karena awalnya terasa sangat menyenangkan. Saya berkata, 'Oke, saya melaju kencang', dan saya langsung membuka jarak. Tetapi kemudian saya menyadari tekanan ban tidak cukup."
"Dan saya hanya memiliki margin tiga putaran. Karena alasan itu saya hanya menyalip Alex dengan tiga putaran tersisa. Sebelum saya menyelesaikan putaran [16 lap sesuai regulasi], saya tidak menyalipnya. Itu cukup kritis, karena jika terkena penalti, itu akan jadi bencana," ucap Marquez dikutip dari Crash.
Setelah menyelesaikan 16 lap dengan tekanan ban sesuai peraturan, atau 60 persen dari total lap balapan, Marquez baru menyerang Alex di tiga lap terakhir. Marc Marquez akhirnya menang dengan keunggulan 1,7 detik atas Alex Marquez di MotoGP Thailand 2025.
(har)