Jakarta, CNN Indonesia --
Anemia rupanya masih jadi masalah kesehatan di kalangan remaja. Berkaca pada kasus di Cirebon, kenali penyebab anemia pada remaja putri.
Dinas Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 1.440 remaja putri yang mengalami anemia.
"Dari total 98 ribu remaja putri di Kabupaten Cirebon, kami mengambil sampel dari sasaran kelas 7 sampai 10 sebanyak 4.800 remaja putri. Hasilnya, sekitar 30 persen di antaranya mengalami anemia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Neneng Hasanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anemia merupakan kondisi jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari jumlah normal. Mengutip dari laman WHO, dalam kasus yang parah anemia bisa mengakibatkan perkembangan kognitif dan motorik yang buruk pada anak-anak.
Data WHO menunjukkan Afrika dan Asia Tenggara paling banyak mengalami anemia. Di Asia Tenggara sendiri sebanyak 83 juta anak terkena anemia.
Penyebab anemia pada remaja putri
Kalangan perempuan termasuk remaja putri memang rentan anemia. Umumnya penyebab anemia pada remaja putri adalah kekurangan nutrisi. Namun berdasar tipe anemia, ada beberapa penyebab anemia sebagai berikut.
1. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi jadi penyebab umum kasus anemia. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin yang memadai untuk sel darah merah.
2. Anemia akibat kekurangan vitamin
Selain zat besi, tubuh perlu sejumlah nutrisi untuk produksi sel darah merah sehat yakni asam folat dan vitamin B12. Melansir dari Mayo Clinic, diet minim nutrisi ini bisa mengarah pada anemia.
Umumnya penyebab anemia pada remaja putri adalah kekurangan nutrisi termasuk asam folat dan vitamin B12.
3. Anemia akibat inflamasi
Anemia juga bisa disebabkan peradangan kronis yang dialami orang dengan kanker, HIV/AIDS, arthritis, dan penyakit ginjal.
4. Anemia aplastik
Kasus ini termasuk langka. Anemia aplastik terjadi saat tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup. Anemia aplastik bisa disebabkan infeksi, pengobatan tertentu, penyakit autoimun dan kontak dengan zat kimia beracun.
5. Anemia akibat penyakit sumsum tulang belakang
Penyakit sumsum tulang belakang ini termasuk leukimia dan myelofibrosis yang memengaruhi produksi darah tulang belakang.
6. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan sel darah merah hancur lebih cepat ketimbang proses produksi sel darah merah baru. Kondisi ini kadang diturunkan dari keluarga.
7. Anemia sel sabit
Kondisi ini diwariskan dan bisa jadi masalah serius. Bentuk bulan sabit yang tidak teratur membuatnya sel mati terlalu cepat sehingga tubuh kekurangan sel darah merah.
(els/tis)