Pertamina Disebut Sarang Penyamun, Yusuf Dumdum Tuntut Hukuman Mati Tersangka Korupsi

8 hours ago 2

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2, dengan kapasitas 55 megawatt (MW).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum, meluapkan kemarahannya atas kasus dugaan korupsi minyak mentah di Pertamina yang telah menjerat 18 orang tersangka.

Ia dengan tegas mendesak agar para pelaku korupsi dijatuhi hukuman mati.

Yusuf menyebut Pertamina sebagai sarang penyamun dan para bandit siluman.

Bukan hanya itu, ia juga menyoroti kejanggalan di tubuh perusahaan pelat merah tersebut, yang kerap mengalami kerugian meski harga bahan bakar minyak (BBM) di pasaran terus naik.

“Pertamina jadi sarang penyamun dan para bandit siluman. Masa jualan BBM sudah mahal tapi sering rugi,” kata Yusuf di X @yusuf_dumdum (11/7/2025).

Tidak berhenti di situ, Yusuf membandingkan dengan para pedagang kecil yang membuka usaha Pertamini atau penjualan BBM eceran.

Yusuf bilang, meskipun sumber BBM-nya dari Pertamina, para pedagang kecil itu justru bisa meraih untung.

“Sementara yang buka stand pom Pertamini aja selalu untung. Padahal stok BBM-nya dari Pertamina juga,” sesalnya.

Melihat maraknya kasus korupsi yang merugikan negara, Yusuf pun mendesak penegak hukum untuk menjatuhkan hukuman mati kepada para koruptor.

“Hukum mati aja semua! Bangsat!," kuncinya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) dikabarkan menetapkan pengusaha migas Mohammad Riza Chalid sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan BBM di Pertamina.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penetapan tersangka ini diumumkan Kejagung pada hari ini.

Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, turut menanggapi penetapan tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi