Pj Gubernur Jateng Dorong Ekonomi Sirkular dan Transisi Energi

3 months ago 41

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggencarkan pelaksanaan program terkait ekonomi sirkular dan transisi energi melalui kegiatan Diseminasi Implementasi Ekonomi Sirkular dan Transisi Energi di Semarang, Kamis (19/12).

Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menjelaskan, program terkait ekonomi sirkular ini sebenarnya telah cukup lama dilaksanakan di daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merupakan salah satu program prioritas saya dari awal saya menjabat sebagai Pj Gubernur dalam rangka mengembangkan sistem ekonomi sirkular dan transisi energi," kata Nana.

Pelaksanaan program itu pun sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa untuk lebih meningkatkan peran dari pemerintah dalam rangka membina, membimbing dan mewadahi seluruh kegiatan masyarakat, maka Pemprov perlu memperhatikan ekonomi sirkular.

"Walaupun pembekalan dan pemberian penghargaan diberikan kepada masyarakat yang mempunyai kemampuan, mempunyai kreativitas, inovasi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," kata dia.

Kegiatan diseminasi yang dihadiri perwakilan dari 35 kabupaten/kota ini di antaranya untuk memberi pengetahuan masalah ekonomi sirkular melalui sejumlah narasumber. Saat itu, Nana juga penghargaan kepada desa/kelurahan seperti Desa Mandiri Sampah serta Desa Peduli Daerah Aliran Sungai (DAS) Lestari.

"Dalam satu tahun 324 bencana, dominasi banjir dan rob. Maka bagaimana masyarakat kreatif membantu kita dengan peduli terhadap sungai, menanami tebing supaya tidak longsor. Masyarakat supaya menanam di sekitar sungai," ujar Nana.

Pemprov Jateng(Foto: arsip Pemprov Jateng)

Dirinya menilai, kegiatan kepedulian masyarakat yang dikaitkan dengan masalah ekonomi sirkular merupakan hal positif. Kreativitas dalam perekonomian diyakini bisa mengurangi pengangguran.

Untuk itu, Nana mendorong kolaborasi antara pemda, instansi terkait, juga dengan tokoh masyarakat dan masyarakat sekitarnya.

"Ini masalah kreativitas yang akan kita terus tingkatkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi biar terus meningkat," lanjut Nana.

Seorang narasumber kegiatan, Profesor Sri Yunarto menilai, ekonomi sirkular harus terus digalakkan. Yunanto memaparkan, potensi pengembangan ekonomi sirkular nasional menghasilkan PDB sebesar Rp600 triliun, mengurangi limbah hingga 18-52 persen, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Pemprov Jateng(Foto: arsip Pemprov Jateng)

"Masalah sampah yang masih banyak, atau capai jutaan, tapi baru tiga per empat yang bisa teratasi. Tapi proyeksi beberapa tahun ke depan (sampah) akan tambah banyak," kata Yunarto.

Data Pemprov menyatakan, pada tahun 2023 terjadi timbunan sampah di Jateng mencapai 6.338.109,37 ton per tahun atau turun 0,40 persen dibandingkan tahun 2022. Dari jumlah ini, sebanyak 3.912.331,17 ton per tahun (61,73 persen) bisa dikelola dalam bentuk pengurangan dan penanganan, yang pada tahun 2023 mencapai 3.912.331,17 ton per tahun (61,73 persen).

Rinciannya, pengurangan sampah sebesar 1.321.899,86 (20,86 persen) dan penanganan sampah sebesar 2.590.431,31 (40,87 persen).

"Permasalahan energi, kita sebenarnya telah membahas. Memang embrio di masyarakat sudah ada, baik investasi dari pemerintah, seperti geotermal sudah banyak, PLT surya sudah mulai, biogas sudah banyak, air basisnya di waduk. Waduk kita mengalami pendangkalan," lanjut Yunarto.

Bagi Yunarto, permasalahan inti terletak pada akselerasi, seperti geotermal yang membutuhkan investasi besar, dan biogas yang membutuhkan kesadaran masyarakat. Dirinya berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi banyak pihak.

Stakeholder Relations PT Sari Husada Generasi Maju, Akhta Suwendra menyampaikan bahwa ekonomi sirkular dan energi baru terbarukan merupakan satu kesatuan, dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jateng.

"Karena kita bisa melihat energi baru terbarukan ini dan ekonomi sirkular memilki satu fungsi yang sama, yakni sama-sama menggerakan sektor ekonomi dari segi hulu hingga hilir. Sehingga, kita berupaya agar energi baru terbarukan dan ekonomi sirkular bisa menjadi salah satu mainstream bagi Jawa Tengah," tutur Akhta.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi