
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, menyebut bahwa kondisi politik nasional saat ini berada dalam situasi tidak sehat.
Ia mengatakan bahwa ruang publik justru dipenuhi isu-isu yang tidak produktif.
“Saat ini justru terlihat adanya eskalasi politik yang mundur, kebodohan, menggiring opini isu tidak produktif,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Minggu (21/9/2025).
Dijelaskan Heru, perhatian publik kini banyak terseret pada isu ijazah mantan Presiden Jokowi dan juga ijazah Wapres Gibran.
Padahal, kata Heru, ada isu-isu strategis yang seharusnya menjadi fokus utama bangsa.
“Seperti revitalisasi DPR, pembubaran DPR, RUU Perampasan Aset, dan isu yang sebenarnya strategis,” tegasnya.
Heru juga menyoroti dinamika di lingkaran kekuasaan Presiden Prabowo.
Ia menyebut muncul wacana “bersih-bersih” dari pengaruh Jokowi, bahkan kabar terbaru menyebut Prabowo juga akan bersih-bersih dari elite yang terafiliasi PDIP.
“Ini mencerminkan bahwa situasi politik saat ini sedang tidak baik-baik saja, kacau balau,” ungkapnya.
Heru mengingatkan kondisi ini bisa berbahaya bagi kepentingan bangsa, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
“Ini sangat membahayakan keutuhan dan kepentingan, baik dalam jangka pendek, panjang, dan ini menjadi keprihatinan kita semuanya,” kuncinya.
Sebelumnya, terlapor dugaan pencemaran nama baik Jokowi, Roy Suryo, menyinggung candaan Menpora ke-14, Dito Ariotedjo, terkait isu ijazah palsu yang kini ramai diperbincangkan publik.
Menurut Roy, Dito sempat melontarkan guyonan tentang keamanan ijazah Erick Thohir, yang sontak memicu tawa dan tepuk tangan para undangan dalam sebuah forum resmi, beberapa waktu lalu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: