Prajurit TNI AL Penembak Bos Rental Bawa Senpi karena Status Ajudan

3 months ago 38

Jakarta, CNN Indonesia --

Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata mengatakan senjata api yang digunakan oknum prajurit TNI AL di kasus penembakan bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak adalah senjata organik, bukan rakitan.

Denih pun mengonfirmasi senpi itu melekat atau dibawa oknum prajurit TNI AL tersebut karena berstatus sebagai Aide de Camp (ADC) alias ajudan.

"Senjata itu senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari A itu adalah ADC, ajudan, sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata itu melekat," kata Denih dalam konferensi pers di Koarmada RI, Jakarta, Senin (6/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ia masih belum mengungkap identitas anggotanya yang diduga menjadi pelaku penembakan tersebut. Dan, apakah pelaku penembakan dan pemegang senjata api inventaris TNI AL itu adalah orang yang sama.

Ada tiga oknum TNI AL yang ditangkap dan diperiksa Puspomal dalam kasus penembakan maut terhadap bos rental mobil tersebut.

Denih mengatakan dua oknum berasal dari satuan Kopaska Armada I dan seorang lagi dari KRI Bontang.

Pada saat yang sama, Danpuspom TNI AL, Laksma Samista mengungkap dua dari tiga anggota yang diduga terlibat dalam penembakan ini memiliki hubungan kekerabatan.

Ia menyebut anggota TNI AL yang merupakan pelaku penembakan merupakan paman dari anggota yang satunya yang juga berada di lokasi.

"Jadi pelaku ini adalah pamannya AA tadi yang dalam video keluar dari toilet terus diadang itu, itu adalah paman yang bersangkutan," kata Samista.

Sasmita mengatakan hasil penyelidikan Puspomal belum menemukan peran dari masing-masing anggota TNI yang diduga terlibat di kasus ini.

Ia menyatakan hasil penyelidikan sejauh ini menunjukkan ketiga anggota TNI AL yang terlibat itu sebagai rekan.

"Tetapi apabila dalam perkembangannya ada unsur yang membuktikan itu, nantikan dalam proses penyidikan," ujar dia.

Dalam kasus penembakan yang berujung maut itu, kepolisian telah menetapkan dua tersangka yakni warga sipil yang menjadi penyewa pertama, Ajat Supriatna (AS) dan satu orang lagi inisial I. Dua warga sipil itu diamankan polisi di Pandeglang.

Sementara sejumlah prajurit TNI AL telah ditangkap Puspomal.

"Sauudara AS ini yang menyewa mobil. Kemudian direncanakan untuk digelapkan," kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa saat dihubungi, Minggu (5/1).

Purbawa menerangkan dalam pengungkapan kasus ini, polisi lebih dulu menangkap sosok berinisial I. Setelah diperiksa, terungkap bahwa I mendapat mobil rentalan itu dari Ajat.

"Awalnya kita mengamankan saudara I, saudara I juga menerima mobil dari saudara AS," ucap dia.

Kini, Ajat alias AS dan I telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan. Polisi juga masih mendalami apakah ada pelaku lain yang terlibat.

"Jadi keduanya sudah cukup bukti dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, kita juga masih melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku lain," tutur Purbawa.

Dalam perkara ini, polisi membaginya menjadi dua klaster, yakni penggelapan mobil dan penembakan.

Untuk klaster penembakan, polisi telah berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) sebab ada keterlibatan dua anggota TNI AL dalam penembakan sang bos rental.

Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

Kejadian itu menyebabkan dua orang menjadi korban, yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu merupakan bos rental mobil, yang tewas karena ditembak. Ia terkena peluru di bagian dada.

Kemudian, pada Jumat (3/1) Polisi berhasil mengamankan pelaku penyewa mobil rental yakni Ajat Supriatna dan I di daerah Pandeglang, Banten.

Dari pengungkapan kasus ini, diketahui ada keterlibatan anggota TNI yang diduga menjadi pelaku penembakan. Para oknum tentara ini telah ditangkap personel Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

"Pelaku sudah diamankan di Puspomal," kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto.

(mnf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi