PWA: Kelaparan dan Kehausan Jadi Alat Genosida Israel di Gaza

22 hours ago 4

CNN Indonesia

Minggu, 11 Mei 2025 17:10 WIB

PWA menuduh Israel melakukan kejahatan perang yang serius dan sistematis dengan menggunakan kehausan dan kelaparan sebagai alat genosida di Jalur Gaza. Warga Gaza kelaparan dan kehausan akibat kekejaman Israel memblokade bantuan. (REUTERS/Mahmoud Issa)

Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Air Palestina (PWA) pada Sabtu (10/5) memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi di Jalur Gaza karena runtuhnya layanan air dan sanitasi di tengah serangan Israel.

Dikatakan oleh PWA bahwa daerah kantong itu telah menjadi wilayah yang "sekarat karena kehausan."

Melansir Anadolu, PWA menuduh Israel melakukan kejahatan perang yang serius dan sistematis dengan menggunakan kehausan dan kelaparan sebagai alat genosida.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PWA menyebut bahwa pengambilan air di Gaza telah menurun sebesar 70-80 persen sejak awal genosida yang sedang berlangsung.

"Konsumsi air saat ini telah turun hingga 3-5 liter per orang per hari yang mengkhawatirkan, jauh di bawah minimum darurat Organisasi Kesehatan Dunia yaitu 15 liter," tambah pernyataan PWA.

Penilaian Kerusakan dan Kebutuhan Sementara (IRDNA) mengatakan 85 persen fasilitas air dan sanitasi di Gaza mengalami kerusakan parah. "Pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar, dan pembatasan militer juga telah melumpuhkan upaya untuk memperbaiki dan memulihkan layanan penting," kata PWA.

Ditegaskan bahwa "sistem air limbah tidak berfungsi, yang mengakibatkan pembuangan limbah yang tidak diolah ke daerah pemukiman dan cekungan air hujan kini meluap dengan air yang terkontaminasi, yang menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat yang serius."

"Tanpa air bersih, banyak warga Gaza terpaksa menggunakan sumur pertanian payau, yang menyebabkan paparan penyakit yang ditularkan melalui air secara meluas," katanya.

PWA mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera dan tegas guna menghentikan "kampanye yang disengaja dan sistematis untuk memusnahkan penduduk sipil Gaza melalui kehausan, kelaparan, dan penyakit."

Pedro Arrojo-Agudo, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia atas air minum yang aman dan sanitasi, mengatakan kepada Anadolu pada hari Selasa lalu bahwa "memutus pasokan air minum bagi penduduk sama saja dengan menjatuhkan silent bomb yang mengerikan kepada mereka, diam tetapi mematikan."

Mengutip data UNICEF, Arrojo-Agudo mengatakan diare pada anak-anak di bawah usia 5 tahun melonjak dari 40.000 kasus menjadi lebih dari 70.000 dalam satu minggu pada awal Desember 2024.

Tentara Israel memperbarui serangannya di Gaza pada 18 Maret lalu, merusak kesepakatan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada 19 Januari lalu.

Lebih dari 52.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, di mana kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi