Rupiah Melemah tapi IHSG Meroket, Pengamat Ungkap Dua Kemungkinan

2 hours ago 2
Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menguat beberapa waktu terakhir. Namun dianggap ironi karena rupiah yang melemah.

Pegiat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto angkat suara. Ia menyebut ada dua kemungkinan IHSG menguat.

“IHSG meroket karena dua kemungkinan,” kata Gigin dikutip dari unggahannya di X, Kamis (25/9/2025).

Gigin berspekulasi ada permainan bandar. Itu kemungkinan pertamanya.

“Pertama, digoreng oleh para bandar yang akan panen cuan sebelum dijual lagi sebelum harga anjlok,” ujarnya.

Kemungkinan lainnya, ia menyebut kondisi ini masih terus berubah.

“Kedua, dilihat dari sisi dollar harga saham turun tajam dan akan masih merosot lagi seiring dengan melemahnya rupiah,” ujarnya.

IHSG Rabu (24/9/2025) ditutup menguat tipis 1,35 poin atau 0,02% ke 8.126,56, level penutupan tertinggi sepanjang masa.

Indeks sempat menyentuh 8.169 intraday dengan nilai transaksi Rp38 triliun dan 55,1 miliar saham berpindah tangan dalam 3 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar tembus Rp15.000 triliun.

Namun pada hari ini, IHSG melemah 61,80 poin atau 0,76 persen ke posisi 8.064,76 pada perdagangan pukul 09.15 WIB. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,12 poin atau 1,00 persen ke posisi 800,65.

"Investor kini menanti data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS), inflasi PCE, serta perkembangan negosiasi anggaran AS yang berisiko memicu government shutdown, apalagi setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan penting dengan pimpinan oposisi," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi