Rekaman CCTV memperlihatkan 5 pelaku mengeroyok Arjuna di Masjid Agung Sibolga.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah kondang, Gus Hilmi Firdausi, turut berbicara mengenai kasus tragis kematian seorang musafir bernama Arjuna Tamaraya yang tewas dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara.
Peristiwa itu sontak memicu keprihatinan luas, lantaran korban hanya bermaksud beristirahat di masjid namun justru dituduh mencuri hingga meregang nyawa.
Menanggapi hal tersebut, Gus Hilmi menyerukan agar kejadian semacam ini tidak terulang lagi.
"Kematian seorang pemuda musafir yang dianiaya di Masjid Sibolga karena numpang istirahat lalu dituduh mencuri semoga menjadi yang terakhir,” ujar Gus Hilmi kepada fajar.co.id, Kamis (6/11/2025).
Dikatakan Gus Hilmi, sudah saatnya seluruh pengurus masjid di Indonesia berbenah dan menyediakan ruang khusus bagi musafir atau masyarakat yang sekadar ingin beristirahat.
“Semua masjid berbenah, menyiapkan space khusus buat para musafir atau orang yang sekedar ingin rehat sejenak,” sebutnya.
Lanjut Gus Hilmi, masjid seharusnya menjadi tempat yang terbuka dan ramah bagi siapa saja.
"Masjid harus ramah kepada siapa saja. Bermanfaat untuk siapa saja, tidak eksklusif dan menyeramkan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai ruang yang menumbuhkan rasa aman, terutama bagi masyarakat yang jarang berkunjung ke rumah ibadah.
“Terutama bagi orang-orang yang jarang ke masjid,” tandasnya.
Selain itu, Gus Hilmi juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah bertindak main hakim sendiri, apalagi di tempat suci.
“Untuk masyarakat, hentikan segala macam aksi main hakim sendiri,” imbaunya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:














































