Politisi, Aktivis Sosial Politik dan Hukum Ferdinand Hutahean
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean, berbicara soal fenomena pemimpin yang gemar melontarkan janji tanpa realisasi nyata.
Dikatakan Ferdinand, terlalu banyak berjanji justru mencerminkan ketidakmampuan seseorang dalam memegang komitmen.
"Orang yang terlalu mudah berjanji bahkan terlalu banyak janji adalah ciri orang yang tak akan merasa terbeban," ujar Ferdinand di X @ferdinand_mpu (4/11/2025).
"Dan merasa tak punya kewajiban mewujudkan janjinya," tambahnya.
Ferdinand menegaskan bahwa masyarakat seharusnya tidak lagi terkecoh dengan janji-janji manis, melainkan menilai pemimpin dari bukti nyata kinerja dan tanggung jawabnya terhadap rakyat.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, menyebut Indonesia merupakan negara yang besar. Untuk itu, pembangunan harus terus dilakukan agar merata di seluruh Indonesia.
"Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar middle income trap, kuncinya kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri," ujar Gibran saat menyampaikan visi dan misinya pada debat kedua Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dikatakan Gibran, di tengah gempuran resesi global, peran dagang, konflik geopolitik, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap pada rata-rata 5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi berkualitas didukung oleh penurunan angka pengangguran, angka kemiskinan, dan juga angka inflasi yang terkendali," Gibran menuturkan.
Untuk itu, kata dia, jika dirinya dan Prabowo Subianto nantinya terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, maka dia akan melakukan hilirisasi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































