Singgung Utang Kereta Cepat Whoosh, Prabu Revolusi: Proyek Nggak Untung Katanya

14 hours ago 3
Prabu Revolusi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Independen Kilang Pertamina Internasional, Prabu Revolusi menegaskan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh bukan soal hitung-hitungan untung rugi, tapi soal koneksi, waktu, dan mendekatkan yang jauh.

"Saya ini pengguna Whoosh. Setiap kali ada tugas ke Bandung, Saya pilih Whoosh daripada menggunakan kendaraan sendiri. Lebih cepat, efisien, dan bikin perjalanan terasa ringan. Anak saya sekarang kuliah di Bandung, dan sekarang bisa pulang ke Jakarta setiap minggu," kata Prabu dalam keterangannya di akun Instagram pribadinya, dikutip pada Selasa (4/11).

Ia mengatakan, sejak beroperasi pada Oktober 2023, Whoosh sudah melayani lebih dari 10 juta penumpang, dengan rekor harian mencapai 25 ribu pengguna.

Belakangan ini Whoosh disorot kembali. Khususnya pada persoalan beban utang investasi proyek Whoosh mencapai sekitar Rp116 triliun.

"Proyek gak untung katanya, ada juga yang bilang proyek utang gede. Pertanyannya adalah apakah selama ini proyek infrastruktur publik selalu diukur hanya dengan kalkulator bisnis jangka pendek saja?" tuturnya.

"Dan benar kata Menkeu Purbaya, Whoosh ini investasi sosial, bukan semata proyek bisnis, tapi infrastruktur untuk menumbuhkan pembangunan daerah," tambahnya.

Tinggal bagaimana pemerintah pusat dan daerah membangun pusat-pusat ekonomi di sekitar stasiun Whoosh agar nilai ekonominya ikut tumbuh.

Selain itu, kata Prabu, Whoosh juga perlu segera membangun ruang pendapatan non tiket lainnya, seperti iklan, pusat kuliner, pusat bisnis dan juga pendapatan kreatif lainnya. Seperti Bioskop, pendapatan tertinggi sesungguhnya bukan dari tiket, tapi dari makanan minuman.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi