3 weeks ago
14
Jakarta, CNN Indonesia --
Qualcomm memperkenalkan chipset terbaru mereka, Snapdragon 8 Elite, dengan fabrikasi 3nm yang dapat lebih menunjang penggunaan AI dalam perangkat ponsel.
Snapdragon 8 Elite akan menjadi mesin dari seri Samsung Galaxy S25 serta semua ponsel Android flagship di tahun mendatang.
Qualcomm memamerkan produk terbarunya ini pada Senin (21/10). Mereka mengungkap berbagai peningkatan pada saat Snapdragon Summit tahunan pembuat chip tersebut, mulai dari fabrikasi 3nm hingga efisiensi daya yang diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qualcomm mengatakan setidaknya ada 9 pabrikan ponsel yang akan menyematkan Snapdragon 8 Elite pada produknya, di antaranya Samsung, OnePlus, Asus, Xiaomi, Honor, Oppo.
Tidak ada informasi detail terkait model yang akan menggunakan chipset ini, tetapi merujuk pada informasi tersebut, Snapdragon 8 Elite kemungkinan akan hadir pada Samsung Galaxy S25 serta OnePlus 13, produk flagship dari kedua merek tersebut.
Dikutip dari Toms Guide, OnePlus 13 diperkirakan akan diluncurkan di China terlebih dahulu pada tanggal 31 Oktober, namun tanggal perilisan globalnya belum diketahui.
Sementara itu, Samsung diperkirakan akan meluncurkan Galaxy S25 pada Januari, dan pada saat itu akan terlihat apakah Snapdragon 8 Elite hanya disematkan di Galaxy S25 Ultra secara global atau apakah itu ditampilkan di model S25 lainnya di luar Amerika Utara.
Beberapa ponsel diprediksi akan menggunakan Snapdragon 8 Elite.
Asus berencana untuk mengungkapkan ROG Phone 9 dengan chipset baru tersebut pada November. Honor Magic 7 juga disebut akan menggunakan chipset terbaru Qualcomm ini.
Adam Zeng dari Xiaomi pada Snapdragon Summit di Hawaii bahkan telah mengumumkan seri Xiaomi 15 akan menjadi "smartphone pertama yang ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite secara global."
Performa
Seperti silikon A18 Apple, Snapdragon 8 Elite akan dibuat dengan fabrikasi 3nm, sebuah peningkatan dari proses 4nm yang digunakan Snapdragon 8 Gen 3 saat ini. Semakin kecil fabrikasinya, semakin dekat transistor yang dikemas bersama, sehingga meningkatkan kinerja dan efisiensi daya.
Selain itu, CPU Kryo yang digunakan pada chipset Snapdragon 8 sebelumnya digantikan oleh versi CPU Oryon Qualcomm yang dikhususkan untuk perangkat mobile.
Oryon adalah CPU yang terdapat pada silikon Qualcomm Snapdragon X Elite untuk komputasi terkoneksi, dan Qualcomm mengatakan bahwa menggunakan versi generasi kedua dari chip tersebut akan mengoptimalkan pengalaman menjelajah, bermain game, dan pengalaman lainnya pada perangkat seluler.
CPU Oryon yang digunakan untuk Snapdragon 8 Elite memperkenalkan arsitektur baru dengan dua inti utama yang berjalan pada 4,3GHz dan enam inti kinerja, yang dirancang untuk menangani tugas-tugas intensif sembari memaksimalkan efisiensi daya.
Qualcomm menghilangkan core efisiensi dari versi Oryon ini, melanjutkan tren penggunaan core efisiensi yang lebih sedikit pada CPU-nya.
Mikroarsitektur ini juga memperkenalkan pre-fetcher data yang menurut Qualcomm dapat mendongkrak performa. Mikroarsitektur ini mendukung fitur Instant Wake yang pada dasarnya menghilangkan urutan pengaktifan sehingga sebuah core dapat langsung mengerjakan tugas yang ada.
Dalam hal kinerja, Qualcomm mengatakan bahwa mereka chipset ini akan memberi peningkatan sebesar 45 persen pada tugas-tugas single-core dan multicore di atas Snapdragon 8 Gen 3, dengan penjelajahan web yang meningkat sebesar 62 persen. Pada saat yang sama, efisiensi daya CPU akan meningkat 44 persen dengan CPU Oryon.
Qualcomm membagikan beberapa hasil benchmark untuk Snapdragon 8 Elite, di mana perangkat yang ditenagai oleh chipset ini mencatatkan skor rata-rata single dan multicore sebesar 3.221 dan 10.426 pada Geekbench 6.
Hasil tersebut membuat skor single-core Snapdragon 8 Elite akan setara dengan hasil 3.386 yang diperoleh iPhone 16 Pro Max. Namun, skor multicore akan mengungguli skor iPhone 16 Pro Max sebesar 26 persen.
(lom/dmi)
