Status Anggota Pertina di KOI Resmi Dicabut

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Status keanggotaan Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) di Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi dicabut menyusul keputusan International Olympic Committee (IOC).

Keputusan tersebut disampaikan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari saat membuka acara Rapat Anggota Tahunan 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (22/4) siang.

Okto menjelaskan status keanggotaan Pertina terpaksa dicabut karena berafiliasi dengan Internasional Boxing Assosiation (IBA). Pasalnya status keanggotaan IBA di IOC sudah dicabut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan berat hati kami menyampaikan ada keputusan mutlak dari IOC bahwa semua NOC yang ada di dunia harus melepaskan afiliasinya dengan cabang olahraga tinju yang berafiliasi dengan International Boxing Association."

"Sehingga kami juga menyampaikan dengan berat hati bahwa Pertina itu telah dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia berdasarkan keputusan mutlak dari IOC," kata Okto.

Keputusan ini, kata Okto, disampaikan IOC secara tertulis dan verbal. Okto juga memastikan keputusan ini sudah disampaikan secara langsung oleh KOI kepada pengurus Pertina.

Mantan promotor tinju itu mengatakan bahwa IOC sejatinya telah menyampaikan perihal itu sejak September 2024. Adapun persoalan IOC dan IBA sudah bergulir sejak 2019.

Lantas, apa pengaruhnya pada tinju Indonesia?

Dampaknya Indonesia tak bisa lagi mengirim atlet dalam kejuaraan internasional hingga terbentuk organisasi tinju Indonesia yang baru dan diakui oleh IOC.

"Pengaruh secara langsung bahwa Pertina tidak lagi bisa mengirimkan atlet. Dan ini memang dikatakan baik secara langsung maupun secara tertulis oleh International Olympic Committee."

"Dan semua hal yang berkaitan dengan tinju untuk sementara ini melewati Komite Olimpiade Indonesia. Sehingga untuk pemilihan dan keberangkatan atlet kami akan berkoordinasi," kata Okto.

Beberapa agenda terdekat yang bakal diikuti atlet tinju Indonesia di antaranya SEA Games 2025 dan Youth Asian Games 2025, juga Asian Games 2026 di Nagoya, Jepang.

"Kami akan duduk dengan para stakeholder untuk menjadikan solusi agar para petinju kita tetap akan bisa bertanding di ajang-ajang multievent di dunia," ujar Okto.

Sebagai langkah lanjut agar tinju dunia bisa segera diakui internasional lagi, KOI akan berkoordinasi dengan IOC. Saat ini organisasi tinju amatir yang diakui oleh IOC adalah World Boxing.

Banner Artikel - Pencak Silat CNN Indonesia

"Untuk sementara ini kami akan berkoordinasi langsung dengan IOC karena keputusan mutlak, sehingga langkah-langkah yang diambil pun harus berkoordinasi dengan IOC."

"Prosesnya itu kami koordinasi terus karena IOC juga sudah menunjuk World Boxing sebagai afiliasi tinju dari International Olympic Committee," ucap penyuka olahraga sepeda ini.

Sementara itu Wakil Menpora Taufik Hidayat berharap persoalan keanggotaan Pertina ini bisa segera diselesaikan. Dalam hal ini Kemenpora akan membantu mencarikan solusi.

"Jangan sampai ini merugikan atletnya. Kasihan kalau kita tidak ada wadahnya. Jadi bagaimana caranya mereka tetap bisa berlatih, mereka bisa bertanding," kata Taufik saat jumpa pers.

"Judulnya nanti mungkin Pertina apa, mungkin apa, yang nanti kita akan konsultasi. Kita akan menunggu juga keputusan dari IOC seperti apa lewat ke Komite Olimpiade Indonesia," ucap Taufik.

[Gambas:Video CNN]

(abs/har)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi