Timnas Indonesia Hujan Kartu di 2024, Pengamat Minta Penguatan Mental

1 month ago 18

CNN Indonesia

Selasa, 24 Des 2024 17:56 WIB

Pemain Timnas Indonesia mengoleksi empat kartu merah dan 48 kartu kuning dalam 22 pertandingan sepanjang 2024. Wasit kerap mengeluarkan kartu dari saku saat Timnas Indonesia bermain. (REUTERS/Florence Lo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemain Timnas Indonesia mengoleksi empat kartu merah dan 48 kartu kuning dalam 22 pertandingan sepanjang 2024.

Menurut pengamat sepak bola nasional Muhammad Yusuf Kurniawan hal itu tidak perlu dirisaukan. Menurutnya kartu kuning sebuah kewajaran mengingat Indonesia banyak main bertahan.

"Kalau kartu kuning, biarpun banyak, gak terlalu berdampak, asal tidak berujung kartu merah," kata Yusuf kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (24/12) siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, tidak semua kartu merah membawa kerugian pada hasil akhir. Seperti kartu merah Justin Hubner saat lawan Korea, ujungnya kita menang juga [adu penalti]."

Menurut pria yang biasa disapa Yuke ini, yang utama adalah kedalaman skuad. Saat skuad Timnas merata di semua posisi, kartu kuning bisa jadi alarm untuk rotasi pemain.

Mentalitas pemain juga perlu sentuhan yang tak kalah besar. Dalam pandangan Yuke, pemain muda masih mudah terpancing emosi, yang membuat kerugian pada tim.

"Intinya kalau kualitas tim kita relatif merata, dalam arti secara permainan maupun mental, kekurangan satu orang karena kartu merah sebenarnya tidak otomatis berdampak."

"Tapi case Ferarri [di Piala AFF 2024] kemarin memang jadi terasa dampaknya karena kualitas tim muda kita sangat tipis dan rentan," ucap pembina kompetisi usia muda ini.

Pada Piala AFF 2024, skuad Garuda diisi pemain-pemain muda. Situasi ini terkadang dimanfaatkan lawan untuk membuat provokasi. Karena itu pula tim pelatih diminta menata persoalan ini.

"Anak muda selalu menggebu-gebu. Kalau tidak dikuatkan psikologisnya, ya disenggol dikit bakal langsung tersulut api amarah. Kalau itu sudah terjadi, ya akan sulit dikendalikan."

"Apalagi mereka mendapat pressure dari luar [keharusan untuk memenangkan pertandingan]. Bisa dari pressure masyarakat, bisa juga dari pressure pelatih," kata Yusuf.

[Gambas:Video CNN]

(abs/nva)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi