Tips Aman Berpuasa Bagi Penderita Jantung: Atur Makan, Hindari Stres

16 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah baligh, berakal, sehat, dan mampu menjalankannya. Namun, Islam memberikan keringanan bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu seperti bepergian jauh, haid, nifas, sakit, atau kondisi lain yang membuat mereka tidak sanggup berpuasa.

Begitu juga bagi penderita penyakit jantung, keputusan untuk menjalankan ibadah puasa perlu mempertimbangkan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Mengingat setiap individu memiliki tingkat keparahan yang berbeda, sehingga penting untuk memastikan puasa dapat dilakukan dengan aman tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Kuningan, dr. Amir Aziz Alkatiri, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI menjelaskan, ada beberapa kondisi di mana puasa sebaiknya ditunda. Pertama, penderita gagal jantung berat dengan keluhan sesak napas dan kelelahan ekstrem.

Kemudian penyakit jantung koroner yang tidak stabil dengan nyeri dada yang sering muncul. Ketiga, gangguan irama jantung (aritmia) yang berisiko mengancam nyawa. Selanjutnya, kelainan katup jantung yang parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi pasien seperti itu sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk berpuasa. Karena dalam kondisi seperti ini, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar fungsi jantung tetap terjaga," ujar dr. Amir.

Lebih lanjut dr. Amir juga menyarankan menunda puasa bagi penderita penyakit jantung yang baru saja menjalani operasi jantung seperti operasi pemasangan ring jantung, bypass jantung, atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), serta yang baru mengalami serangan jantung.

Menurut dr. Amir, penderita penyakit jantung masih dapat berpuasa jika kondisinya stabil. Namun penderita menjalankan puasa sesuai dengan anjuran dokter.

"Penderita penyakit jantung masih dapat berpuasa jika kondisi mereka stabil dan terkontrol dengan baik, seperti penyakit jantung koroner yang tidak menunjukkan gejala serius, hipertensi yang sudah terkendali, atau gagal jantung ringan yang ditangani dengan pengobatan yang tepat," tutur dr. Amir.

Sementara itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP (K) membagikan lima tips penting kepada siapapun yang memiliki penyakit jantung agar dapat menjalani ibadah puasa dengan aman.

Pertama, atur pola makan seimbang saat sahur dan berbuka dengan memilih makanan berkarbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal; lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan berlemak, kacang-kacangan, serta protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, tempe, atau tahu.

"Hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam, atau gula," jelas dr. Bimo.

Kedua, jaga hidrasi tubuh dengan mengonsumsi air putih, jus buah segar, atau air kelapa, dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.

"Ketiga, jika Anda mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah atau penyakit jantung lainnya, atur jadwal minum obat sesuai anjuran dokter dan konsultasikan ke dokter jika ada kemungkinan penyesuaian jadwal minum obat selama puasa agar tetap efektif dan aman bagi kesehatan," tambah dr. Bimo.

Keempat, penderita penyakit jantung dapat tetap aktif, namun sebaiknya menghindari aktivitas fisik berat, terutama pada siang hari. Sebagai alternatif, lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga untuk menjaga kesehatan jantung tanpa memberikan beban berlebih pada tubuh.

Kelima, hindari stres berlebih melalui beberapa kegiatan seperti beribadah, meditasi, mendengarkan musik, atau berbincang dengan orang terdekat, sehingga kesehatan jantung dapat terjaga selama puasa.

"Namun, karena setiap kondisi penderita berbeda-beda, alangkah lebih baik jika penderita penyakit jantung berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, untuk memastikan tubuh siap menjalani puasa," ujar dr. Bimo.

Tim dokter spesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital siap memberikan panduan berpuasa yang aman bagi penderita jantung. Konsultasi dapat dilakukan di seluruh unit Mayapada Hospital maupun melalui aplikasi MyCare, yang mempermudah akses dan transaksi layanan kesehatan.

Selain itu, Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga dilengkapi layanan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan jantung sesuai protokol Door to Ballon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call centre 150990 atau melalui fitur tombol Emergency Call di aplikasi MyCare.

Tak hanya itu, aplikasi MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips yang menyediakan informasi seputar kesehatan jantung termasuk berbagai penanganan kasus jantung yang advanced di Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Personal Health, yang membantu pengguna memantau kesehatan jantung melalui pengukuran detak jantung, jumlah kalori terbakar, langkah kaki, dan Body Mass Index (BMI).

Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan reward point saat registrasi pertama yang bisa digunakan sebagai potongan harga untuk berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

(ory/ory)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi