tim | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Des 2024 17:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Serangan Israel ke Yaman pada Kamis (26/12) lalu menjadi topik yang diperbincangkan di berbagai media. Sebab, serangan tersebut diklaim sebagai serangan terbesar Israel ke Yaman sejauh rivalitas keduanya berlangsung selama puluhan tahun.
Israel melancarkan serangan besar-besaran ke beberapa fasilitas yang ada di Yaman pada Kamis. Beberapa di antaranya, seperti fasilitas bandara internasional di ibu kota Sanaa, fasilitas militer, dan fasilitas pembangkit listrik yang dikuasai oleh Houthi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, bahkan hampir menjadi korban gempuran rudal Israel ke Bandara Internasional Sanaa. Ia berada di bandara itu saat Israel melancarkan serangannya.
Lewat unggahan di media sosial X, Tedros mengatakan dia hanya berjarak beberapa meter dari hantaman proyektil Israel. Namun, ia menekankan bahwa kondisinya tetap dalam keadaan aman tanpa kurang sedikit pun.
"Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana'a, sekitar dua jam yang lalu, bandara itu dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka," ucap Tedros dalam unggahannya.
Apakah Israel mulai arahkan target utama ke Yaman?
Pakar Timur Tengah sekaligus dosen Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Dina Yulianti Sulaeman, menilai serangan ini menjadi sinyal bahwa Israel mulai mengalihkan fokus serangannya dari Lebanon ke Yaman.
Sebab, dalam pernyataannya, Dina mengatakan, Israel saat ini mempunyai peluang besar untuk mengalihkan serangannya dari Lebanon ke Yaman.
Sebab, kata dia, situasi konflik antara Israel dan Lebanon sudah mulai mereda. Hal ini disebabkan oleh disetujuinya perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon beberapa waktu lalu.
Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Negeri Zionis guna menyerang Yaman. Dengan situasi ini, fokus Israel tidak lagi terbagi untuk melakukan serangan-serangan ke Hizbullah di Lebanon. Israel bisa fokus melakukan serangan ke Yaman yang mereka anggap sebagai ancaman.
Serangan ini dilakukan sebagai bentuk balasan kepada Yaman yang juga kerap melakukan serangan ke Israel dengan dalih membantu milisi Hamas di Palestina.
"Situasi ini dimanfaatkan oleh Israel untuk menyerang ke Yaman dengan tujuan agar Yaman bisa ditundukkan dan berhenti melakukan perlawanan terhadap Israel," jelas Dina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (27/12).
"Kita tahu bagaimana sejak akhir 2023, Yaman berusaha membantu perjuangan bangsa Palestina dengan cara memblokade kapal-kapal yang mau lewat ke Laut Merah dan bahkan juga mengirimkan udara langsung ke Israelnya langsung," lanjut Dina.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>