CNN Indonesia
Jumat, 31 Jan 2025 20:16 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Asisten pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor memberikan pernyataan menarik terkait filosofinya sebagai seorang pelatih.
Saat wawancara di stasiun televisi Belanda, Love Televisie dalam program De Aftrap, Pastoor menegaskan bahwa formasi 5-3-2 tidak lantas identik dengan formasi bertahan.
"Saya melihat diri saya sebagai ahli strategi. Saya pastinya ingin menang di setiap pertandingan. Kami ingin memenangkan sebanyak mungkin bola di kotak 16 meter [kotak penalti] lawan dan sesedikit mungkin terjadi hal yang sama di kotak penalti kami," ujar Pastoor.
"Jika bicara tentang total football maka itu harus melihat dulu pemain yang Anda punya, siapa lawannya, tergantung situasi pertandingan. Saya lebih banyak berorientasi pada kemenangan. Jika itu berarti harus menurunkan formasi 9-0-1 untuk menang, saya akan melakukannya," kata pelatih berusia 58 tahun itu menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastoor juga memastikan formasi dengan banyak pemain belakang tidak berarti sebuah tim akan bermain bertahan. Mantan pelatih Almere City itu bahkan mengaku benci dengan asumsi bermain dengan banyak pemain belakang sama artinya dengan main bertahan.
"Itu hanya asumsi yang saya benci. Jika Anda bermain dengan 5-3-2 yang selalu dilihat sebagai formasi yang sangat defensif. tetapi itu bergantung pada bagaimana Anda mengeksekusi taktiknya," tutur Pastoor.
Pastoor merupakan salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia yang akan mendampingi Patrick Kluivert. Dua nama lain adalah Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg.
Kluivert dan tiga asisten pelatihnya ini akan mempersiapkan skuad Timnas Indonesia menghadapi dua laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret mendatang. Timnas Indonesia akan menghadapi Australia pada 20 Maret dan Bahrain (25 Maret).
(jal/nva)