CNN Indonesia
Senin, 12 Mei 2025 07:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Malang, Jawa Timur, akan menyelidiki aksi pelemparan batu oleh suporter ke bus tim Persik Kediri usai mengalahkan Arema FC 3-0 di Stadion Kanjuruhan.
Peristiwa itu terjadi saat bus yang dinaiki Persik, keluar dari Stadion Kanjuruhan seusai pertandingan melawan Arema FC di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/5). Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinanjar mengatakan, proses penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polres Malang.
"Masih dalam penyelidikan dan investigasi dari Satreskrim Polres Malang," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal laporan, Bambang menyebut bahwa pihak Persik Kediri akan melakukan hal tersebut.
"Informasi dari Kasat Reskrim, dari Persik masih mau melaporkan," ucapnya.
Sementara itu, Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves dilaporkan mengalami luka ringan akibat insiden pelemparan batu orang yang diduga oleh suporter Arema FC.
Manajer Persik Kediri Moch Syahid Nur Ichsan menyebut, peristiwa pelemparan itu menyebabkan beberapa orang mengalami luka ringan, di antaranya pelatih tim tersebut Divaldo Alves dan asistennya.
"Ofisial kita pelatih dan asisten pelatih, Divaldo dan coach Antonio. Tapi hanya serpihan pecahan kaca. Jadi nggak luka yang berat," kata Syahid kepada awak media.
Ia mengatakan, para korban kini telah mendapatkan perawatan dari tim medis internal Persik Kediri. Sedangkan para pemain disebutnya tidak ada yang mengalami luka akibat kejadian itu.
Atas pelemparan ini, pihak Persik mengaku menyayangkan. Ia pun menyerahkan pengusutan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Kami pun istilahnya menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk monggo untuk diteruskan. Karena sayang teman-teman di Arema, teman-teman di suporter Arema sudah berusaha berupaya untuk membuat kondisinya kembali normal lagi tapi memang dirusak oleh ada oknum yang merusak itu. Itu yang kami sayangkan," kata dia.
(frd/ptr)