ASN Kemendikti Mengaku Diusir dan Dibentak Menteri Satryo Gara-gara Meja

23 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pranata Humas Ahli Muda & Pj Rumah Tangga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Neni Herlina mengungkapkan pemecatannya dari kementerian.

Dia mengaku dipecat dan diusir Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Menurut Neni, pemecatan itu berawal dari pergantian meja kerja menteri. Satryo disebut tidak terima dengan meja kerja yang disediakan.

Neni mengatakan sebetulnya meja yang disediakan hanya sementara. Permasalahan yang ditumpahkan padanya pun tak substantif dengan kerja-kerja kementerian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. Itu ruang sementara, sementara itu bekas ruang Dirjen. Nah, itu peralatannya itu bekas Dirjen dulu. Sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata Neni di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1).

Ia mengatakan setelah peristiwa itu ada ancaman pemecatan dari Satryo. Karena itu, atasannya meminta Neni tidak muncul atau bersembunyi dulu.

"Maksudnya saya sudah disuruh ngumpet lah istilahnya," ucap dia.

Namun, karena pekerjaan di bidang rumah tangga kementerian banyak, ia pun terlibat untuk pemasangan internet di rumah dinas menteri. Saat itu, kata Neni, Satryo meminta internet sesegera mungkin dipasang.

"Karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah dia langsung, dia nelpon ketua tim saya. Kebetulan Mas Angga waktu itu lagi sakit. Jadi enggak angkat telepon, itu sudah malam-malam," ujar dia.

Neni mengatakan saat itu Satryo lalu mengirim pesan melalui WhatsaApp yang isinya memecat dirinya dan ketua tim tersebut.

Namun, dia tetap berkantor seperti biasa karena pemecatan itu tak punya dasar hukum. Hingga akhirnya pada Jumat (17/1), Satryo masuk ke ruangan dan mengusirnya.

"Bapak Menteri langsung ke lantai 8. Langsung, ya gitulah kejadiannya. Dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu, membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan staf saya, jadi memang sudah di luar logika," katanya.

Ia mengatakan sejumlah pegawai yang bekerja untuk melayani menteri merasa khawatir dengan kejadian yang menimpa dirinya juga terjadi pada mereka. Neni berharap hal serupa tak terulang lagi.

Bertalian dengan itu, sejumlah ASN di Kemendiktisaintek pun ikut unjuk rasa. Mereka mempertanyakan soal status Neni yang dipecat tiba-tiba. Neni pun mengaku juga akan mengadukan masalah tersebut ke DPR.

"Status saya nih apakah beneran dipecat atau enggak? Karena itu kan tidak ada dasar hukum yang jelas nasib saya. Saya saja enggak tahu hari ini saya mau kerja gimana. Sebenarnya kita semua sudah pengin, kalau memang tidak berubah juga ya, kita mau merencanakan untuk menurunkan beliau," ucapnya.

Dilansir Antara, Senin, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menyatakan pemberhentian ASN di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak. Ia mengatakan ada mutu dan layanan yang harus dijamin.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar.

Ia pun menyebutkan kementerian membuka ruang dialog. Menurut Togar, situasi saat ini tak perlu ditanggapi secara reaktif.

Togar mengatakan kementerian tak berhenti pada opsi pemberhentian, tapi juga masih ada opsi lainnya.

"Masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ujar Togar.

"Sedang proses, dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," ucap dia.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi Kemendiktisaintek menyebut pergantian itu bukan pemecatan melainkan kebijakan rotasi hingga mutasi. Tujuannya, kata dia, untuk memberikan pengalaman kerja (tour of duty).

"Rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi Kementerian ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty," kata Khairul dalam siaran pers, Senin (20/1).

Menteri Satryo sampai saat ini belum memberikan keterangan ihwal polemik pemecatan yang terjadi di lingkungan kementeriannya.

(yoa/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi