Jakarta, CNN Indonesia --
Puluhan kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Mereka hingga kini masih berkumpul di Magelang menunggu arahan untuk bergabung ke kegiatan tersebut.
Wali Kota Yogyakarta yang diusung PDIP Hasto Wardoyo sempat mengabarkan sebanyak 55 kepala daerah berkumpul di Magelang untuk menunggu arahan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala daerah yang ada di sini tadi kita absen ada 53. Kemudian ditambah dua gubernur, tentu jadi 55," kata Hasto Wardoyo saat ditemui di salah satu kafe di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2).
Hasto berujar dua di antara kepala daerah itu yakni Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Menurut pantauan pada Sabtu, keduanya sudah tak terlihat di lokasi.
Hasto mengatakan dalam pertemuan di kafe itu disepakati bahwa Pramono akan berdiskusi dengan DPP PDIP dan pemerintah soal keikutsertaan retret dan instruksi penundaan keberangkatan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Tadi, kan, sudah dijelaskan oleh Mas Pram bahwa kita semua ini siap untuk mengikuti retret dan waktunya kapan masuknya akan ditentukan," ujar Hasto.
"Makanya semua ini ada standby di sekitar sini. Kemudian komunikasi intens diwakili Pak Pramono dengan pemerintah maupun dengan penyelenggara," lanjutnya.
Hasto sendiri tampak sudah mengenakan seragam Satpol PP seperti peserta retret yang lain. Barang bawaannya bahkan telah tiba di Akmil Magelang.
Selain Hasto, Bupati Magelang Grengseng Pamuji selaku kepala daerah kader PDIP lain juga terlihat telah berseragam.
"Semua baik yang sudah seragam maupun tidak seragam ya semua siap lah. Kan, sudah ada di sini ya. Kan, semua sudah bawa barang-barang. Kan, kopernya sudah di dalam [kompleks Akmil]. Jadi, kan, sudah menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan yang tinggi," ucap Hasto.
Megawati sebelumnya mengeluarkan instruksi agar para kepala daerah PDIP menunda keberangkatan ke retret kepala daerah di Akmil Magelang.
Megawati menginstruksikan hal itu pada Kamis (20/2) dalam surat nomor 7294/IN/DPP/II/2025 usai penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto ditahan pasca menjalani pemeriksaan kedua sebagai tersangka pada Kamis pukul 18.08 WIB.
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka pada Desember 2024. Saat ini Hasto akan menjalani penahanan di Rutan KPK untuk 20 hari pertama.
Sejumlah kader tetap ikut
Meski puluhan kepala daerah dari PDIP masih menunggu arahan, sejumlah kepala daerah lain dari PDIP memutuskan untuk tetap mengikuti retret di Akmil Magelang sesuai jadwal.
Hingga hari kedua retret pada Sabtu, tiga kepala daerah PDIP yang memutuskan hadir yakni Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, Bupati Malang Sanusi, dan Bupati Blitar Rijanto.
"Berangkat, demi kepentingan masyarakat," kata Bupati Brebes Paramitha usai tasyakuran di Pendopo Brebes, Jumat (21/2).
Terpisah, juru bicara Tim Pemenangan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malang, Sanusi-Lathifah, Achmad Kusaeri mengatakan kehadiran Sanusi di Magelang bukan berarti membangkang keputusan partai. Ia berujar Sanusi memutuskan datang ke retret tepat waktu sebagai bagian dari langkah pemerintah daerah menghormati pemerintah pusat.
Menurut Kusaeri, program retret pemerintah untuk kepala daerah di Akmil Magelang sudah direncanakan Presiden Prabowo Subianto sejak lama, jauh sebelum instruksi Megawati.
Dia memahami instruksi yang dikeluarkan Megawati. Namun menurutnya, instruksi itu bisa memunculkan masalah lain karena pasangan Sanusi-Lathifah juga diusung partai lain dalam koalisi pada Pilbup Malang 2024.
"Berbeda dengan tempat dan daerah lain, pasangan Sanusi-Latifah memang diusung dan mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan. Akan tetapi bukan merupakan pasangan yang diusung hanya oleh satu parpol," tuturnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Blitar Setiyana sementara itu juga memastikan Rijanto akan mengikuti retret sesuai jadwal mulai 21-28 Februari.
Namun, dia tak mengungkap alasan Rijanto memilih tetap ikut, meski Megawati menginstruksikan kepala daerah dari partainya untuk menunda.
"Itu [alasan Rijanto tetap ikut retret] bukan kewenangan saya," kata Setiyani.
Mendagri Tito sebut rugi tak ikut retret
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan para kepala daerah yang tak mengikuti retret hanya akan rugi sendiri.
"Kalau yang enggan mengambil bagian, ya rugi sendiri nanti," kata Tito di Kompleks Akmil, Sabtu.
Tito mengatakan retret sebagai masa orientasi selama tujuh hari penting untuk kepemimpinan para kepala daerah. Sebab, retret ini bisa menjadi wadah bagi kepala daerah untuk mengenal dan merekatkan komunikasi satu sama lain.
Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan panitia masih menerima kedatangan peserta retret kepala daerah yang tiba di Akmil.
Bima mengatakan sejauh ini pihaknya setia menanti kabar dari peserta retret yang terdata masih belum juga hadir sampai siang kemarin.
Kendati demikian, menurutnya, keterlambatan memiliki batas waktu. Jika terlambat hingga tiga hari, artinya tidak memenuhi syarat.
"Kalau sampai tiga hari enggak ikut kan itu bukan terlambat. Itu enggak memenuhi syarat juga. Mumpung pagi ini baru mulai, ya kita masih menunggu lah. Beri kesempatan," ucapnya pada Sabtu.
(mik/blq)