3 hours ago
4
Soeharto di Vancouver, Kanada, November 1997. Foto: John Gibson/AFP
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Di tengah pro kontra pemberian gelar Pahlawan Nasional. Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan sepuluh nama hari ini.
Mulanya, ada 49 nama yang diusulkan. Lalu dikaji Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).
Hasilnya, 24 nama masuk kategori prioritas. Tapi hanya sepuluh yang diumumkan hari ini.
Berikut ini sepuluh namanya:
- Presiden ke-4 Abdurrahman Wahib
- Presiden ke-2 Soeharto
- Marsinah
- Mochtar Kusumaatmadja
- Hajjah Rahmah El Yunusiyah
- Jenderal TNI Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo
- Sultan Muhammad Salahuddin
- Syaikhona Muhammad Kholil
- Tuan Rondahaim Saragih
- Zainal Abidin
Meski telah resmi dan diklaim telah dikaji. Daftar nama itu menuai kontroversi.
Terutama karena daftar yang beredar, menempatkan Soeharto berdampingan dengan Marsinah. Soeharto dianggap sebagai simbol otrotarianisme.
Hal itu diungkapkan Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Fatia Maulidiya. Dia menilai Soeharto adalah wajah dari otoritarianisme di Indonesia.
“Soeharto adalah simbol otoritarianisme,” kata Fatia dikutip dari unggghannya di Instagram, Senin (10/11/2025).
Karenanya, dia mengatakan Soeharto tak layak jadi pahlawan.
“Soeharto tidak layak menjadi pahlawan, jika kita mendukung dan diam, maka kita setuju pada otoritarianisme dan mewajarkan dosa-dosa Soeharto di masa lalu,” ucapnya.
Bagi Fatia, Prabowo mengesahkan Soeharto jadi pahlawan. Karena Prabowo juga terlibat pelanggaran HAM berat.
“Karena ia juga terlibat dalam pelanggaran berat yanfg dilakukan oleh neara di masa lalu,” ujarnya.
Fatia bahkan merincikan posisi Prabowo.
“Ia adalah bagian Tim Mawar, aktor penculikan aktivis pro demokrasi di tahun 1997/1998. Sampai har ini, aktivis terus ditangkap ata dihilangkan atau mati dibakar,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
