lom | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jan 2025 16:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Dua ekor macan tutul (Panther pardhus), yang diduga indukan dan anaknya, tertangkap kamera di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan dua ekor macan tutul liar tersebut dipotret kamera trap pada akhir 2024.
Sebelumnya, petugas TNBTS bersama pemerhati satwa memasang kamera trap di sejumlah titik kawasan taman nasional guna mengkaji status populasi macan tutul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua ekor macan tutul yang terekam camera trap pada akhir 2024 lalu di wilayah TNBTS," ujar Septi pada Senin (20/1), dikutip dari Detikcom.
Septi mengatakan belum banyak detail yang bisa dibagikan terkait temuan ini. Ia menyebut pihaknya masih menunggu laporan lengkap petugas di lapangan terkait penampakan dua satwa endemik Pulau Jawa tersebut.
"Kalau secara detail menunggu hasil laporan tim di lapangan. Dari rekaman yang kita miliki, diduga dua ekor macan tutul itu satu induk dan satu anakan. Mereka jantan atau betina kami belum bisa memastikan," tuturnya.
Menurut Septi, pihaknya sengaja tidak membuka titik lokasi penampakan dari keluarga macan tutul tersebut untuk melindungi hewan ini dari perburuan.
"Untuk lokasi dan waktunya memang tidak bisa diberikan secara presisi karena takutnya akan menunjukkan lokasi macan berada. Sehingga keberadaannya terancam diketahui oleh pemburu," paparnya.
Septi menyebut pemasangan kamera trap dilakukan mengikuti jejak dari macan tutul yang telah ditemukan. Jejak tersebut meliputi bekas cakaran hingga kotoran.
"Jadi kita mengikuti ketika menemukan jejak cakaran dan feses (kotoran) dari satwa tersebut. Untuk pemasangan kamera trap," terangnya.
Macan tutul hitam
Ketika ditanya terkait penampakan macan tutul yang berwarna hitam, Septi menduga telah terjadi melanisme pada kedua kucing besar itu.
"Dari rekaman kamera trap, tampak jelas satwa tersebut Macan Tutul Jawa yang mengalami melanisme," katanya.
Dikutip dari laman TNBTS, melanisme adalah kondisi hewan memiliki pigmen gelap yang berlebihan pada kulit atau bulu mereka. Hal ini disebabkan oleh mutasi genetik yang meningkatkan produksi melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna gelap.
Macan tutul yang mengalami melanisme ini dikenal juga dengan sebutan macan kumbang atau black panther. Macan kumbang merupakan spesies yang sama dengan macan tutul, hanya saja mengalami kelainan pigmen.
Sebelumnya, penampakan macan tutul juga pernah terlihat oleh petugas Balai Besar TNBTS pada Januari 2021. Macan tutul itu terekam ada di sisi timur Gunung Semeru.
(lom/dmi)