CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 17:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa kehadiran Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis tidak bertujuan sebagai upaya untuk merayu pemain keturunan Indonesia lainnya untuk dinaturalisasi.
Jordi Cruyff memang lekat dengan Barcelona karena pernah bermain dan juga mengemban tugas sebagai penasihat teknis dan direktur olahraga di klub tersebut. Namun selain itu, Jordi Cruyff juga merupakan pria asal Belanda yang keluarganya dihormati di negara tersebut.
Jordi adalah anak dari Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda era 70-an. Johan Cruyff adalah pemain yang sering dibandingkan dengan pemain-pemain terbaik sepanjang masa seperti Pele dan Diego Maradona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau punya latar belakang mentereng dan disegani, Jordi Cruyff didatangkan bukan lantaran untuk merayu pemain-pemain keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi. Erick Thohir menekankan tugas Jordi adalah untuk memberikan pemantauan dan penilaian terhadap program yang telah berjalan.
"Tidak [untuk merayu pemain dinaturalisasi], justru memanggil Jordi untuk menyambung kesinambungan dan review metode kepelatihan yang hari ini. Dari PSSI sudah mendorong, dari angka 3000 menjadi 12 ribuan pelatih."
"Ini yang sekarang dalam pembangunan grassroot tidak hanya pemain tapi pelatih harus jadi prioritas," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menyebut bahwa dalam perbaikan kualitas sepak bola Indonesia, segala aspek mesti diperhatikan. Bukan hanya pemain, melainkan juga pelatih yang jadi ujung tombak untuk memoles pemain dan menanamkan dasar-dasar dan filosofi bermain.
"Jordi kalau dipakai merayu naturalisasi itu salah besar karena harapan kami tidak begitu. kami ingin fokus ke sistem dan grassrootnya," tutur Erick Thohir.
(ptr/ikw)