Fakta-fakta Perang Dagang AS-China yang Kian Memanas

1 day ago 8

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas. Dua negara saling serang dan berbalas tarif.

Keduanya tak ada yang mau mengalah hingga hari ini. 

Hingga Jumat (11/4) malam ini, tarif resiprokal AS untuk semua produk China yang masuk ke negeranya mencapai 145 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak mau kalah, China pun menaikkan tarif untuk semua produk dari negara Paman Sam ke Beijing menjadi 125 persen.

Sebelum sampai ke tarif itu, berikut perjalanan panjangnya.

Tarif 10 Persen

Sepekan setelah dilantik pada 20 Januari 2025, pada 1 Februari Trump mengumumkan akan mengenakan tarif bagi 3 negara yakni China sebesar 10 persen dan kepada Kanada dan Meksiko sebesar 25 persen yang mulai berlaku 4 Februari.

Namun, dua hari setelah pengumuman, tepatnya 3 Februari, Trump memutuskan untuk menunda pengenaan tarif tersebut.

Tarif 35 Persen

Pada 10 Februari 2025, Trump kembali mengejutkan dunia dengan mengumumkan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium global yang akan berlaku mulai 12 Maret.

Namun, khusus untuk China, Trump menambah tarif 10 persen sehingga totalnya jadi 35 persen.

Balasan China

Tak terima, China memutuskan untuk membalas dengan tarif 15 persen khusus bagi produk pertanian AS.

Tarif 54 Persen

Pada 2 April, Trump kembali menetapkan tarif lebih tinggi terhadap China karena dinilai menantang pemerintahannya sehingga tarifnya menjadi 54 persen.

Kian Memanas

Pada 4 April, China kemudian membalas lagi serangan AS dengan mengumumkan akan memberi tarif tambahan sebesar 34 persen kepada produk Amerika Serikat yang masuk ke negaranya.

Tak terima dengan perlawanan itu, Trump pada 8 April memutuskan untuk menaikkan tarif kepada produk impor China sebesar 50 persen menjadi 104 persen.

Tarif ke 57 Negara

Pada 9 April, Trump mengumumkan mengenakan tarif resiprokal kepada 57 negara termasuk Indonesia yang kena 32 persen. Namun, baru beberapa jam berlaku, tarif bagi 56 negara ditunda impelementasinya selama 90 hari, sedangkan China tetap.

Bahkan tarif untuk China naik dari sebelumnya 104 persen ditambah 21 persen lagi menjadi 125 persen.

China pun kembali membalas dengan menambah tarif untuk produk AS menjadi 84 persen.

Tarif 145 Persen

Gedung Putih mengonfirmasi produk impor China yang akan masuk ke AS kini terkena tarif impor minimal 145 persen, naik dari pengumuman sehari sebelumnya sebesar 125 persen.

Melalui pernyataan pada Kamis (10/4) waktu setempat, Gedung Putih menuturkan tarif timbal balik (resiprokal) sebesar 125 persen untuk China yang diumumkan sebelumnya itu di luar tarif 20 persen yang sudah lebih dulu diberlakukan.

[Gambas:Video CNN]

Balasan Terakhir China

Setelah dihajar tarif 145 persen oleh AS, melalui pengumuman yang disampaikan Dewan Tarif mereka, China mengumumkan akan menaikkan tarif impor barang asal Amerika dari 84 persen menjadi 125 persen.

Namun, melalui kenaikan ini, Beijing mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melayani perang tarif AS lagi dengan menaikkan tarif atas barang-barang impor dari Negeri Paman Sam di atas 125 persen.

Menurut mereka, langkah tersebut dilakukan karena China menganggap perang tarif hanya sekedar permainan angka tanpa arti ekonomi bagi AS.

"Pemberlakuan tarif yang sangat tinggi secara berturut-turut terhadap China oleh AS telah menjadi tidak lebih dari sekadar permainan angka, tanpa signifikansi ekonomi yang nyata," kata juru bicara dewan tarif China kepada CNN.com.

(ldy/agt)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi