Gempa Dangkal Bogor Magnitudo 4,1 Rusak 16 Rumah dan Satu Sekolah

4 days ago 12

CNN Indonesia

Jumat, 11 Apr 2025 06:59 WIB

Kerusakan akibat gempa Bogor pada belasan bangunan itu terjadi pada atap, keretakan dinding, hingga rumah ambruk. Gempa dangkal 4,1 magnitudo yang mengguncang Kota Bogor semalam, Kamis (10/4), dilaporkan telah merusak sebanyak 17 bangunan. Istockphoto/ Petrovich9

Jakarta, CNN Indonesia --

Gempa dangkal 4,1 magnitudo yang mengguncang Kota Bogor semalam, Kamis (10/4), dilaporkan telah merusak sebanyak 17 bangunan.

Berdasarkan data dari Bidang Ops Tagana Kota Bogor Sumardi, per Jumat (11/4) pukul 00.38 WIB, kerusakan gempa Bogor itu berdampak pada 16 bangunan rumah dan satu bangunan sekolah.

Kerusakan akibat gempa Bogor pada belasan bangunan itu terjadi pada atap, keretakan dinding, hingga rumah ambruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut data kerusakan gempa Bogor

  1. Atap rumah ambruk RT 01/08 Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan
  2. Rumah retak RT 02/05 Kelurahan Bondongan, Bogor Selatan
  3. Rumah ambruk RT 02/01 Kelurahan Rancamaya, Bogor Selatan
  4. Rumah ambruk RT 02/03 Kelurahan Bojong Kerta, Bogor Selatan
  5. Rumah retak RT 02/03 Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat
  6. Atap rumah ambruk Cimanggu Poncol RT 05/08 Kelurahan Cilendek Timur, Bogor Barat
  7. Rumah retak RT 04/08 Kelurahan Gudang, Bogor Tengah
  8. Rumah retak Cimanggu Pesantren RT 03/06 Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sereal
  9. Rumah retak Jalan Menteng RT 03/02 Kelurahan Menteng, Bogor Barat
  10. Rumah retak RT 01 RW 06 Panaragan Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor
  11. Rumah retak Jalan Layung Sari RT 04/19 Kelurahan Empang, Bogor Selatan
  12. Rumah Retak Gang Kosasih RT 06/08 Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan
  13. Rumah retak RT 02/12 Kelurahan Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor
  14. Rumah retak RT 02/11 Kelurahan Menteng ,Bogor Barat
  15. Rumah retak Wangun RT 06/01 Kelurahan Sindang Sari, Bogor Timur
  16. Rumah retak BLK Bumi Menteng Asri RT 02/11 Kelurahan Menteng, Bogor
  17. Atap genteng bangunan sekolah BAIS RW 06 Kelurahan Menteng, Bogor Barat

Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengimbau masyarakat Kota Bogor untuk waspada dan mengantisipasi terjadinya gempa susulan setelah peristiwa gempa dangkal yang mengguncang  pukul 22.16 WIB.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan. Mari kita berdoa mudah-mudahan Allah tetap melindungi dan menjauhi kita dari marabahaya dan bencana," kata Dedie Rachim di Kota Bogor semalam.

Hingga tengah malam, ia telah menerima sejumlah laporan bangunan yang mengalami rusak ringan hingga sedang di Kota Bogor akibat guncangan gempa.

Sejumlah bangunan rusak itu dilaporkan terjadi di beberapa kelurahan seperti Bondongan, Muarasari, Cilendek Timur, Rancamaya, hingga Kelurahan Gudang.

"Kita berdoa agar tidak terjadi lagi gempa susulan. Untuk itu, saya juga meminta kepada pihak BPBD agar terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Dedie Rachim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa dangkal 4,1 magnitudo mengguncang Kota Bogor, pada Kamis malam pukul 22.16 WIB.

Dalam peringatan dini yang diekspose melalui sistem aplikasi info BMKG dilaporkan pusat gempa tersebut terletak di darat pada kedalaman 5 kilometer atau berjarak 2 kilometer tenggara Kota Bogor.

Berdasarkan analisa sementara seismologis BMKG gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.

BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada, seraya tetap mengikuti pedoman dari pemerintah setempat dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.

Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

(antara/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi