Jakarta, CNN Indonesia --
Hailey Bieber baru-baru mengumumkan dirinya mengidap dua kista ovarium. Lewat Instagram Story, ia menunjukkan foto perutnya yang tampak sedikit membengkak dan menulis, "Saat ini saya punya 2 kista ovarium. Jika Anda mengalami kista ovarium, saya juga mengalaminya."
Apa itu kista ovarium?
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau massa padat yang tumbuh di dalam atau pada permukaan indung telur (ovarium). Kista bisa muncul di satu sisi rahim atau keduanya.
Dalam banyak kasus, kista ovarium bersifat jinak dan bisa hilang sendiri dalam beberapa bulan tanpa pengobatan. Namun, tak sedikit pula kasus yang menimbulkan gejala serius dan membutuhkan perhatian medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala kista ovarium
Banyak wanita yang tidak menyadari keberadaan kista ovarium karena ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun, bila kista tumbuh besar, pecah, atau mengganggu suplai darah ke ovarium, gejala-gejala berikut bisa muncul:
• Nyeri di bagian bawah perut atau panggul
• Perut terasa kembung dan bengkak
• Sering buang air kecil
• Nyeri saat berhubungan intim
• Sakit saat buang air kecil
• Kesulitan buang air besar (sembelit)
• Haid tidak teratur atau sangat berat
• Perasaan cepat kenyang walau makan sedikit
• Sulit hamil
Penyebab
Berikut beberapa faktor penyebab munculnya kista ovarium:
1. Faktor Genetik
Memiliki riwayat keluarga dengan kista ovarium bisa meningkatkan risiko, terutama jika tidak diimbangi gaya hidup sehat.
2. Kista Folikel
Setiap bulan, tubuh wanita mempersiapkan sel telur dalam kantung bernama folikel. Jika folikel gagal melepaskan sel telur, ia bisa berubah menjadi kista.
3. Endometriosis
Kondisi saat jaringan rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini bisa menempel di ovarium dan membentuk kista yang dikenal sebagai endometrioma.
4. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Haid yang terlalu jarang atau terlalu sering dapat mengganggu proses ovulasi, meningkatkan risiko pembentukan kista.
5. Usia Reproduksi
Wanita usia subur (antara pubertas hingga menopause) lebih berisiko mengalami kista karena masih aktif mengalami siklus menstruasi.
6. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS adalah kondisi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan banyak kista kecil muncul di ovarium dan bisa berdampak pada kesuburan.
7. Kurang Aktivitas Fisik
Kurangnya olahraga bisa meningkatkan lemak tubuh, terutama di area perut, yang dapat memicu ketidakseimbangan hormon dan pembentukan kista.
Apakah kista ovarium bisa berbahaya?
Sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan tidak membutuhkan tindakan khusus. Namun, dalam kasus tertentu, terutama pada wanita pascamenopause, kista bisa menjadi tanda awal kanker ovarium. Pemeriksaan rutin seperti USG panggul atau tes darah CA-125 mungkin diperlukan untuk mendeteksi adanya risiko keganasan.
Jika kista tidak menunjukkan gejala dan berukuran kecil, dokter biasanya hanya akan melakukan pemantauan berkala. Namun, jika kista menyebabkan nyeri atau komplikasi, penanganan dapat mencakup:
• Obat hormonal untuk mengatur siklus haid
• Operasi pengangkatan kista jika ukurannya besar atau mencurigakan
• Perubahan gaya hidup, seperti olahraga rutin dan pola makan sehat
Untuk pencegahan, menjaga keseimbangan hormon melalui pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan menghindari stres berlebihan sangat dianjurkan.
(tis/tis)