
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbi Lubis, turut menanggapi sorotan publik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ramai diminta untuk diberhentikan sementara.
Dikatakan Hasbi, konsep dasar MBG sebenarnya sederhana, yakni memberikan makanan bergizi gratis, bukan makanan enak yang harus memanjakan selera semua orang.
Ia menilai jika ada siswa yang tidak cocok dengan menu tertentu, hal itu tidak menjadi masalah.
Mereka bisa meminta izin ke pihak sekolah untuk membawa masakan dari rumah.
“Program ini fleksibel,” ujar Hasbi di X @Hasbi_Lbs (22/9/2025).
Hasbi menyebut bahwa di media sosial masyarakat cenderung hanya fokus pada konten-konten bermasalah terkait MBG.
Padahal, kata dia, banyak sekali dapur MBG di berbagai wilayah Indonesia yang berhasil menjalankan program dengan baik.
“Kalau mau lihat, tinggal cek akun-akun dapur MBG. Mudah sekali mencarinya,” jelasnya.
Ia juga menguraikan empat tantangan utama dalam pelaksanaan MBG, yaitu soal lokasi dapur, mitra kerja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai perwakilan BGN, serta manajemen teknis.
Namun, menurutnya, setiap tantangan itu selalu ada solusinya karena BGN menjamin keberlangsungan program.
Bahkan dalam kasus keracunan makanan sekalipun, Hasbi menekankan penanganan selalu dilakukan cepat sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
“Apapun kekurangannya, selalu ada upaya perbaikan agar program ini bisa terus berjalan,” tegasnya.
Selain manfaat gizi, Hasbi menilai MBG juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: