CNN Indonesia
Rabu, 05 Mar 2025 13:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Herry Iman Pierngadi yang saat ini menjadi kepala pelatih ganda putra Malaysia membeberkan kelemahan anak asuhnya, khususnya pemain junior.
Mantan pelatih ganda putra pelatnas PBSI itu bersuara setelah pemain-pemain pelapis ganda putra Malaysia gagal masuk partai final turnamen Sri Lanka International Challenge 2025.
Dalam turnamen kelas 3 atau B-Tier yang berada di level BWF Tour Super 100 itu, terdapat delapan ganda putra Malaysia. Dua pasangan yang mencoba lolos dari kualifikasi gagal menembus putaran final. Sementara ada enam pasangan yang lolos langsung ke putaran final atau langsung masuk babak 32 besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari enam pasangan Malaysia yang masuk ke putaran final tersebut, tiga di antaranya berstatus sebagai unggulan. Hanya ada satu yang bisa melaju hingga babak perempat final yakni Xin Yuan Boon/Yi Bo Lee yang menempati unggulan kedelapan.
Boon/Lee pun masuk ke babak semifinal, namun dihentikan pasangan Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.
Menurut Herry IP kegagalan pemain-pemain ganda Malaysia masuk ke partai puncak Sri Lanka International Challenge 2024 tak lepas dari hal teknis dan non-teknis.
"Saya butuh waktu untuk mengubah cara bermain mereka. Menurut saya, jika Anda lihat saat latihan, mereka menunjukkan perbaikan tetapi berbeda ketika bertanding," kata Herry dilansir dari Bernama.
"Saya harus menganalisis ulang masalahnya karena bisa jadi kekuatan mental mereka kurang dalam kompetisi," jelasnya.
Pemain-pemain junior Malaysia tersebut menjadi pelapis dari ganda-ganda senior seperti Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, Wan Arif Wan Junaidi/Yap Roy King, dan Chong Hon Jian/Muhammad Haikal Nazri yang kini berada di pelatnas Malaysia.
Sementara pemain non-pelatnas negeri Jiran yang juga kerap turun di turnamen internasional adalah Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, dan Nur Mohd Azriyn Ayub/Tan Wee Kiong.
(nva/jun)