7 hours ago
1
Jakarta, Gizmologi – Kesuksesan Clair Obscur: Expedition 33 tahun ini tidak hanya mendapat sorotan dari para gamer dan kritikus, tetapi juga menarik perhatian sosok legendaris di industri game, Hideo Kojima. Kreator Metal Gear dan Death Stranding tersebut secara terbuka memuji game buatan studio asal Prancis, Sanfall Interactive, sebagai contoh sempurna dari efisiensi dalam pengembangan game dengan tim kecil.
Dirilis pada April 2025, Expedition 33 langsung mencuri perhatian lewat sistem pertarungan turn-based yang inovatif dan narasi kelam namun memikat. Game ini tidak hanya sukses secara komersial, tapi juga dinilai sebagai salah satu kandidat kuat untuk Game of the Year. Namun bagi Hideo Kojima, daya tarik utama Expedition 33 bukan hanya pada gameplay atau cerita, melainkan bagaimana game ini bisa dibangun dengan hanya 33 orang plus seekor anjing.
Dalam sebuah wawancara grup yang dihadiri oleh beberapa media termasuk Dexerto di Sydney, Australia, menjelang peluncuran Death Stranding 2, Hideo Kojima menjelaskan kekagumannya terhadap efisiensi tim Sanfall. Hideo Kojima juga menyebut Expedition 33 sebagai contoh ideal dari apa yang bisa dicapai ketika kreativitas digabung dengan struktur tim yang ramping namun terfokus.
Baca Juga: Dune Awakening jadi Game Laris Walau Review Cukup Negatif Pada Hari Peluncuran, Mengapa?
Tim Kecil, Karya Besar
Hideo Kojima menganggap struktur tim kecil seperti Sanfall Interactive sebagai pendekatan yang lebih personal dan efektif. Ia terkesan dengan bagaimana tim Expedition 33 mampu menciptakan pengalaman game yang “besar dan mendalam” hanya dengan 33 orang dan satu anjing. Baginya, ini adalah bentuk ideal dari kolaborasi kreatif yang tidak tenggelam dalam kompleksitas organisasi.
“Saat saya mulai dulu, tim saya hanya enam orang. Semua bisa dikerjakan sendiri,” ujar Hideo Kojima sambil tertawa, mengingat masa awal kariernya. “Sekarang, dengan tim yang besar, Anda harus mendelegasikan, tapi kadang ide yang Anda punya bisa melemah karena terlalu banyak tangan yang terlibat.”
“Sekarang ini, proses kreatif sudah menjadi seperti perang antara skala dan efisiensi. Semua ingin hasil yang besar, tapi yang paling sulit adalah membuatnya tetap efisien dalam lingkup tim kecil. Itulah kenapa saya sangat kagum dengan Expedition 33,” lanjutnya
Antara Ambisi dan Kenyataan Industri
Dalam percakapan lain, Kojima menyentuh realita industri game saat ini yang menurutnya semakin menyerupai sistem pabrik. Banyak studio besar memiliki tim hingga 600 atau bahkan 1.000 orang yang terbagi dalam sub-divisi khusus. “Semua fokus pada tugas masing-masing, dan akhirnya digabung jadi satu. Tapi kadang, kehilangan sentuhan pribadi di prosesnya,” jelasnya.
Lucunya, Kojima juga sempat mengingat obrolannya dengan George Miller, kreator Mad Max, tentang filosofi tim kecil. Saat pertama kali mendirikan Kojima Productions, ia berjanji akan menjaga jumlah anggota tim di bawah 150 orang. Miller bahkan menyamakan angka itu dengan batas alami kelompok nomaden dan lebih dari itu, katanya, akan kehilangan keseimbangan.
Namun kenyataan berkata lain. Saat pandemi COVID-19 melanda, jumlah anggota tim Kojima Productions sempat melonjak hingga lebih dari 200 orang. “Saya nggak bisa bilang itu ke George,” kata Kojima sambil tertawa kecil, mengakui bahwa idealisme terkadang harus mengalah pada kebutuhan produksi.
Pujiannya terhadap Clair Obscur: Expedition 33 menyoroti pentingnya efisiensi, fokus, dan semangat tim kecil dalam menciptakan karya besar. Dalam tren industri yang makin kompleks dan masif, Sanfall Interactive justru menunjukkan bahwa pendekatan minimalis masih bisa menghasilkan game kelas dunia. Sebuah pengingat bahwa kreativitas tak selalu bergantung pada jumlah orang, tapi pada visi dan eksekusi yang tepat.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
