Jejak Soeharto Pernah Jadi Tentara Kolonial Belanda

1 hour ago 1
Soeharto

FAJAR. CO.ID, JAKARTA - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli, kembali menyoroti wacana pemerintah yang mempertimbangkan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Melalui unggahan di akun Threads pribadinya, @gunromli, ia menilai langkah tersebut perlu dikaji ulang dengan melihat rekam jejak sejarah sang mantan presiden.

Dalam tulisannya, Guntur membeberkan bahwa Soeharto pernah tercatat sebagai tentara kolonial Belanda atau Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) sebelum masa pendudukan Jepang di Indonesia.

“Tahun 1940, saat Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap Belanda, dibuang dan diasingkan: Bung Karno ke Bengkulu dan Bung Hatta ke Banda Neira, Soeharto menjadi tentara kolonial Belanda: Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL), di Hindia Belanda selama 1,5 tahun,” tulis Guntur Romli, dikutip Jumat (7/11/2025).

Soeharto diketahui bergabung dengan KNIL pada 1 Juni 1940 setelah lulus ujian masuk dan menjalani pelatihan dasar selama enam bulan di Sekolah Bintara KNIL Gombong, Jawa Tengah.

Ia kemudian naik pangkat menjadi kopral pada Desember 1940 dan ditempatkan di Batalyon Infanteri KNIL ke-VIII di Rampal, Malang.

Tak berhenti di situ, Soeharto juga sempat mendapat pelatihan tambahan untuk menjadi sersan di Bandung, dengan gaji sekitar 60 gulden per bulan. Namun, masa tugasnya tak berlangsung lama.

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada Maret 1942, ia pun kembali ke kampung halamannya.

“Kalau Belanda tidak takluk pada Jepang, mungkin selamanya Soeharto akan menjadi tentara kolonial Belanda,” sambung Jubir PDIP ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi