Ketika Hasil Pertandingan Bisa Diatur, Apa itu Match Fixing?

6 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 28 Feb 2025 09:44 WIB

Match fixing sering disebut dalam perjalanan dunia olahraga. Apa itu match fixing? Ilustrasi sepak bola. (Istockphoto/BrilliantEye)

Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil atau skor pertandingan kadang tidak murni hasil jungkir balik pemain di lapangan dalam berburu kemenangan. Di dunia olahraga, hal ini disebut match fixing. Apa itu match fixing?

Beberapa tahun lalu Badminton World Federation (BWF) menghukum sejumlah atlet badminton karena terlibat dalam taruhan dan match fixing. Tak hanya atlet Indonesia, hukuman juga dijatuhkan terhadap atlet Brunei Darussalam, Malaysia dan India.

Kasus taruhan dan match fixing ini terjadi sepanjang 2014-2017 di sejumlah turnamen baik dalam dan luar negeri. Selain harus membayar denda, beberapa atlet dilarang berkegiatan yang berkaitan dengan bulutangkis selama belasan tahun, bahkan ada pula yang dilarang seumur hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu match fixing?

Kasus match fixing kerap mengejutkan dunia olahraga. Cabang olahraga lain pun cukup akrab dengan isu ini termasuk sepak bola dan tinju.

Melansir dari SCMP, match fixing atau pengaturan pertandingan, secara sederhana, adalah ketika pemain, pelatih, atau ofisial bersekongkol untuk memastikan pertandingan berakhir dengan cara tertentu baik menang, seri atau kalah untuk satu tim atau tim lainnya.

Match fixing jelas mempengaruhi baik jalannya maupun hasil pertandingan secara tidak wajar demi keuntungan individu atau pihak tertentu.

Pengaturan tidak hanya soal hasil pertandingan seperti menang, kalah atau seri. Melansir dari laman NSW Sports, hal ini bisa mencakup skor, penurunan performa yang disengaja, tanking (sengaja kalah terus-menerus sampai turun klasemen), hingga penerapan aturan yang salah oleh wasit.

Ada banyak skandal match fixing tapi ada beberapa skandal yang berhasil menggemparkan dunia. Berikut beberapa di antaranya:

1. Bruce Grobbelaar - sepak bola

Pada 1994, sepak bola Inggris berhasil mencuri perhatian dunia. Bukan karena prestasi atau permainan gemilang tapi skandal match fixing oleh penjaga gawang Liverpool Bruce Grobbelaar.

Mengutip dari Sportskeeda, ia dituduh menerima suap untuk meloloskan gol saat Liverpool menghadapi Newcastle United.

Ada pula rekaman yang beredar bahwa Grobbelaar menyatakan bahwa ia kehilangan uang sebesar 125 ribu poundsterling karena melakukan dua penyelamatan luar biasa saat laga Liverpool vs Manchester United.

Former Liverpool and Southampton goalkeeper Bruce Grobbelaar leaves Winchester Crown Court late 04 August to await the match-fixing trial jury's verdict on whether he and Wimbledon striker John Fashanu, 34; former Wimbledon keeper Hans Segers, 35, and Malaysian businessman Heng Suan Lim, 32, conspired to give and accept corrupt payments. It is claimed they were part of a plot involving a Far Eastern betting syndicate to rig the results of Premier League matches. Electronic Image (Photo by JOHNNY EGGITT / AFP)Bruce Grobbelaar mengaku ingin mengungkap pihak yang menawarinya untuk mengalah. (AFP/JOHNNY EGGITT)

Grobbelaar, dikutip dari Daily Mail, melakukan bantahan atas hal itu dan menyebut ia justru tengah berusaha menangkap ekor dari pihak-pihak yang melakukan suap pada dirinya. Grobbelaar mengaku sengaja hanyut dalam rayuan pihak yang menawarkan untuk mengalah untuk mengungkap bos besar di baliknya.

Namun Grobbelaar mengakui ia melakukan kesalahan karena tidak menceritakan ini pada orang lain.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi