Kisah Mitra AHS yang Memulai Usaha dari Nol Hingga Mampu Naik Haji

4 days ago 10

Bagi umat Muslim, menunaikan ibadah haji merupakan impian besar yang tertanam sejak lama. Namun, kesempatan untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci bukanlah hal yang mudah diraih. Perlu tekad, usaha, dan tentu saja rezeki yang cukup untuk mewujudkannya.

Kisah inspiratif datang dari tiga mitra Aqua Home Service (AHS), yaitu Sholeh, Sumini, dan Sugeng Paryanto. Mereka memulai usaha dari nol hingga akhirnya mampu mewujudkan impian besar mereka, yakni menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Perjuangan Sholeh Meraih Mimpi

Dari sebuah gudang penyimpanan air mineral di Gandul, Depok, Sholeh (66) berbagi kisah perjuangannya dalam mewujudkan impiannya melihat langsung Ka'bah dari dekat.
"Tidak mudah untuk saya bisa berangkat ke Mekkah," kata Sholeh mengawali ceritanya.

Sholeh mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan penuh perjuangan. Perjalanannya dimulai pada 1980 ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta. Awalnya, ia bekerja serabutan sebelum akhirnya mantap memilih menjadi pedagang.

"Dengan sedikit modal, saya mencoba membuka warung kecil di pinggir jalan," kenangnya.

Sholeh memulai dagangannya dengan menjual air mineral di Blok M, termasuk AQUA gelas yang merupakan pelopor air mineral dalam kemasan (AMDK) di Indonesia.

Usaha kecilnya ini perlahan berkembang menjadi warung kelontong, yang kemudian terus tumbuh berkat ketekunan dan kesabarannya. Keuntungan warung kelontong miliknya dipupuk sedikit demi sedikit untuk membesarkan usahanya.

Kerja keras itu pun akhirnya membuahkan hasil. Sholeh melihat peluang untuk menjadi salah satu pemasok air minum di sebuah gedung perkantoran.

Dengan kumpulan modal usahanya, Sholeh memberanikan diri mengangsur sebuah mobil pick-up sebagai kendaraan operasional. Dengan sangat hati-hati dia mengalirkan dana yang dia miliki sebagai modal usaha barunya itu.

Sholeh terus mengembangkan bisnis dengan memasok air mineral bagi sejumlah perusahaan. Bisnis yang semakin berkembang membuat Sholeh harus meramu strategi baru.

Pada pertengahan 90-an, Sholeh memilih bergabung menjadi mitra AHS. Keputusan ini didasari keyakinannya terhadap kualitas AQUA serta untuk menjamin ketersediaan pasokan barang.
Setelah menjadi mitra AHS, bisnisnya semakin berkembang. Ia bahkan membuka gudang penyimpanan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Meski memiliki pendapatan yang cukup, pria asal Purwodadi ini tetap rendah hati. Ia kerap berbagi, terutama dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Sebagai mitra AHS, ia sering menyumbangkan AQUA ke masjid-masjid di sekitar tempat tinggalnya di Cinere, Depok.

"Saya selalu bertanya ke masjid dekat sini, air minum kalian sudah habis belum? Kalau sudah, biar saya kirim lagi," ujarnya.

Kebaikan dan ketulusan hatinya akhirnya membawanya ke Tanah Suci. Ia bahkan mengalami kejadian unik saat menunggu giliran berangkat haji. Jika calon jamaah lain harus menunggu bertahun-tahun, ia hanya menunggu tiga tahun.

"Orang bisa nunggu sampai 7 tahun, saya kemarin hanya 3 tahun. Tidak paham saya bagaimana, tapi rezekinya begitu," singkatnya.

Selain mewujudkan impian berhaji, Sholeh juga sukses memberikan pendidikan yang layak bagi kedua anaknya. Dari usaha menjual air kemasan AQUA dengan modal sederhana, kini ia telah memiliki gudang besar.

"Tidak ada yang sulit jika kita mau. Kuncinya kerja keras dan ikhlas, sisanya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa," kata Sholeh sambil tersenyum puas. Pekerjaan rumah yang ia miliki tinggal mencari penerus bagi bisnisnya saat ini.

Perjalanan Sumini dan Sugeng Paryanto

Tak hanya Sholeh, kisah sukses juga datang dari Sumini dan mendiang suaminya, Sugeng Paryanto. Perjalanan bisnis mereka dimulai dari rumah kontrakan, berkembang sedikit demi sedikit hingga menjadi besar seperti sekarang.

Bisnis Sumini dimulai oleh mendiang suaminya, Sugeng Paryanto pada 1988 silam. Sugeng, yang memang memiliki darah pengusaha, memulai bisnis sebagai pedagang asongan.

Sumini menceritakan, Sugeng berdagang AQUA gelas di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bertahun-tahun kerja keras, bisnis Sugeng terus tumbuh hingga akhirnya mampu menyewa sebuah gudang kecil untuk memulai bisnis sebagai agen.

Dengan kapasitas terbatas, Sugeng memasok AMDK ke para pedagang di Tanah Abang. Sugeng juga memasok AMDK dari warung ke warung lainnya. Kerja keras membuat Sugeng berhasil membeli dan membesarkan ruko yang disewanya saat itu.

Memasuki awal 2000, Sugeng mulai berbisnis galon AQUA. Dia memasarkan seluruh produk AMDK ke hotel, kantor hingga apartemen. Bahkan, Sugeng bisa mengirim 4 mobil pick up dalam 1 hari untuk memenuhi permintaan konsumen.

Semakin besar bisnis yang dijalani, Sugeng pun mendapat banyak rintangan. Ketika itu, gudang penyimpanan miliknya kerap didatangi preman untuk meminta sumbangan dengan alasan keamanan. Kendati, dengan usaha dan kerja keras akhirnya semua tantangan bisa berjalan hingga saat ini.

"Jalanin bisnis ini penuh dengan perjuangan bahkan hingga saat ini. Dibilang berat tapi ya kita harus bisa menjalani sehingga semua terasa ringan," kata Sumini menceritakan perjuangan membangun bisnis.

Menjadi anggota AHS mempermudah Sugeng untuk mendapatkan pasokan sekaligus memberikan nilai tambah. Sebagai mitra setia, Sugeng juga pernah diajak AQUA bertamasya ke Korea Selatan dan Turki dalam kesempatan berbeda. Hal ini didapatkan karena Sugeng selalu mencapai target sebagai mitra AQUA.

Sugeng akhirnya bisa menggapai mimpi menapaki tanah suci pada awal 2000-an. Kerja kerasnya itu mengantarkan Sugeng menyaksikan langsung Ka'bah yang menjadi kiblat umat muslim.
Sementara Sumini kemudian menyusul bertamu ke tanah suci pada 2005 lalu. Kesuksesan sebagai pedagang tidak membuat Sugeng dan Sumini lupa diri.

Sugeng juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial lingkungan dan masjid. Dia tidak segan-segan memasok persediaan air minum masjid dengan dagangan miliknya.

Sayangnya, Sugeng tidak berumur panjang. Yang Maha Kuasa memanggil Sugeng pada 2022 lalu. Sepeninggalan Sugeng, Sumini mau tidak mau harus melanjutkan bisnis yang mereka bangun bersama. Kini dalam sebulan, toko yang telah dibina Sugeng dan Sumini mampu meraih omset puluhan juta dalam sebulan.

"Apa yang sudah kami bangun dan perjuangkan semoga bisa menginspirasi orang lain agar tidak cepat menyerah dalam berbisnis. Karena setiap langkah pasti ada saja masalahnya tapi pasti diikuti solusinya," kata Sumini lagi.

Berada di tengah-tengah masyarakat Muslim menjadikan AQUA tumbuh dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, kualitas, dan tanggung jawab sosial kepada seluruh masyarakat. Di samping jaminan produk halal, prinsip-prinsip kebaikan dilakukan mulai dari produksi, distribusi hingga konsumsi.

Kebijaksanaan itu, membuat AMDK pelopor ini menjadi produk paling dipercaya semua lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. AQUA terus dan akan selalu berupaya memenuhi kebutuhan nutrisi sehat bagi seluruh warga Indonesia, termasuk umat Islam.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi