Jakarta, CNN Indonesia --
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilakukan di Surabaya Jawa Timur (Jatim) untuk lima sekolah berjenjang dari TK-Paud, SD, SMP, hingga SMA-SMK, Senin (13/1).
Pelaksanaan MBG ini salah satunya dilakukan di Kecamatan Wonocolo dengan jumlah siswa 3.151 siswa yakni di sekolah Paud atau KB-TK Yasporbi, SD Taquma, SMP N 13, SMA 10, dan SMK PGRI.
Salah satu sekolah yakni KB-TK Yasporbi, di Jalan Jemur Andayani III No. 3, Surabaya. Terlihat sekira pukul 08.03 WIB, puluhan siswa PAUD dan TK sudah menikmati menu MBG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi menu MBG itu, berupa nasi yang bertabur biji wijen hitam, oseng sayur buncis dicampur wortel dan tahu. Kemudian ayam teriyaki, buah semangka, dan susu UHT merek Milk Life ukuran 125 mililiter. Namun menu makanan itu diletakkan pada kotak plastik. Bukan pada wadah aluminium seperti MBG di daerah-daerah lain.
Kepala Sekolah KB-TK Yasporbi, Prihardini menjelaskan program ini dijalankan setiap Senin hingga Jumat pada pukul 08.00 WIB. Sebelum diberikan kepada siswa, makanan terlebih dahulu diuji oleh guru sebagai tester.
"Nasi sudah lunak untuk anak-anak. Ayam, buah, dan susu sudah oke. Hanya saja sayurnya agak keras. Mungkin ke depan perlu dimasak lebih lama, tapi jangan sampai overcook juga," kata Prihardini.
Namun, Prihardini memberi masukan agar salah menu makanan tersebut yakni ayam diolah dengan cara lain agat anak-anak TK tertarik menyantapnya.
"Kalau ayam sendiri, anak-anak kadang sulit mengunyahnya. Mungkin bisa diolah menjadi bentuk lain seperti nugget agar lebih mudah dimakan," ucapnya.
Sementara, di sekolah lainnya, SDN Taquma Jemur sari Surabaya, para siswa juga menyantap MBG, dengan menu makanan yang sama.
Kepala SD Taquma, Nur Rohmatul Izzah menyampaikan, ada beberapa siswa yang memiliki alergi makanan, terutama ayam, belum sepenuhnya terakomodasi pada hari pertama program MBG.
Nur Rohmatul Izzah menyebutkan, ia sudah mendata dan menyampaikan jumlah siswanya yang memiliki alergi jenis makanan ke pihak BGN, dan untuk di hari pertama ini mereka yang alergi ayam terpaksa hanya memakan lauk oseng sayur.
"Sementara kami minta agar sayur dulu aja yang dimakan. Tadi guru di kelasnya sudah memegang semua datanya," ujar Nur Rohmatul Izzah.
"Sudah menyampaikan juga diminta memang datanya dari BGN, anak-anak yang alergi untuk segera di informasikan ada 31 siswa. Diantaranya alergi ayam, telur, coklat dan seafood," tutupnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan evaluasi terkait tempat makan plastik akan diganti dengan stainless.
"Di SD Taquma 329 siswa kalorinya yang 444 kalori. Insya Allah berjalan rutin anak-anak mendapat kalori mencukupi. Tapi yang perlu dievaluasi tempatnya masih plastik nanti tempatnya stainless dan sisa makanan tetap di stainless ndak boleh dibuang," kata Eri.
Namun, ada beberapa siswa tidak menghabiskan makanan tersebut. Salah satunya siswa SDN Taquma kelas 1 B, Gibran Dharma mengaku tidak menyukai sayur.
"Enggak suka sayur, nasinya ada biji wijen. Ndak habis, di rumah sudah ada sarapan," ujar Gibran.
MBG di Kupang NTT
Makan Bergizi Gratis (MBG) juga digelar perdana di tujuh sekolah SD hingga SMA dan dua Posyandu, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantauan CNNIndonesia.com, salah satu sekolah yang mendapat penyaluranMBG adalah SD InpresOsmok, Kecamatan Alak. Adapun menu MBGpada hari pertama adalah nasi, sayur, tahu dan ayam olahan. Ada 3.138 siswa yang dilayani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Alak.
Sementara itu, ada dua SPPG yang dioperasikan untuk melakukan penyaluran MBG di 19 sekolah (12 di Kabupaten Kupang dan 7 di Kota Kupang). Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto mengatakan penyaluran MBG di NTT akan dilakukan secara bertahap.
Ditargetkan pada pertengahan tahun seluruh NTT sudah terlayani makanan bergizi gratis.
"Anak di NTT sangat membutuhkan MBG untuk mengatasi angka stunting yang masih tinggi," kata Andriko di SD Inpres Osmok.
Sementara itu Tim monitoring Badan Gizi Nasional (BGN) untuk Indonesia bagian timur, Florencio Mario Vieira mengatakan sudah ada dua SPPG di NTT yang beroperasi. Dia menjelaskan saat ini dari dua SPPG tersebut sudah melayani 6.738 murid.
"Di Kabupaten Kupang ada 3.240 murid dan Kota Kupang 3.138," jelasnya.
"Selanjutnya masuk gelombang kedua April dan gelombang ketiga Juni tahun 2025," tambah Mario.
(frd/eli/DAL)