Mau Menghapus Jejak Digital di Internet? Begini Caranya

3 days ago 9

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivitas di ruang digital meninggalkan jejak yang bisa dilihat oleh sejumlah pihak. Jika tak ingin jejak digital Anda ditelusuri atau dimanfaatkan orang lain, maka Anda bisa menghapusnya.

Jejak digital biasanya dimanfaatkan pengiklan untuk menargetkan iklan barang dan jasa mereka. Jejak digital juga bisa digunakan untuk bahan profiling, yang bisa berbahaya jika dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka dari itu, penting untuk memahami jejak-jejak apa saja yang ditinggalkan ketika Anda melakukan aktivitas di ruang digital. Dengan demikian, Anda bisa meminimalisir jejak yang tidak diinginkan.

Berikut cara untuk menghapus dan meminimalisir jejak digital:

1. Mode Incognito

Melakukan penelusuran di internet dengan menggunakan mode Incognito atau private di peramban adalah salah satu cara mengurangi jejak digital.

Mode ini membuat aplikasi tidak merekam laman dan kata kunci yang digunakan saat penelusuran. Meski demikian, ada beberapa informasi yang masih akan terekam, salah satunya adalah IP Address.

Untuk menutupi IP Address, Anda bisa memanfaatkan VPN saat beraktivitas di ruang digital.

2. Periksa data bocor

Kebocoran data adalah salah satu momok di era digital. Anda bisa mengecek apakah data Anda pernah bocor dan tersebar di internet.

Salah satu caranya adalah dengan mengunjungi situs "Have I Been Pwned?" Situs gratis ini bisa membantu memeriksa apakah data Anda pernah bocor atau dikompromikan.

Isi alamat email pada situs tersebut, dan berikutnya Anda bisa melihat data apa saja yang pernah bocor sebelumnya.

Menghapus cookie akan menghilangkan semua aktivitas pelacakan dari situs web.

Hal ini bisa dilakukan di berbagai jenis peramban, mulai dari Chrome hingga Firefox.

4. Hapus aplikasi tak digunakan

Aplikasi yang Anda gunakan adalah salah satu sumber informasi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pelacakan. Jika Anda pernah mendaftar di sebuah aplikasi, data dan informasinya mungkin bisa digunakan atau dibagikan dengan pihak lain.

Maka dari itu, hapus akun tersebut jika layanan dari aplikasi tertentu sudah tidak digunakan lagi.

5. Hapus data pribadi dari Google

Google merupakan mesin pencari paling populer di dunia. Informasi pribadi Anda mungkin dapat ditemukan di platform ini hanya dengan mengetikkan nama.

Dikutip dari Norton, berikut beberapa cara meminta penghapusan data pribadi di Google:

Pertama, minta informasi pribadi dihapus dari hasil pencarian Google dengan menggunakan formulir yang ada di laman Bantuan Google.

Kedua, minta untuk menghapus informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi atau konten doxing dari hasil pencarian Google dengan mengklik permintaan penghapusan di halaman Bantuan Google.

6. Hapus akun sosmed tak terpakai

Akun sosmed yang tidak dipakai masih bisa dimanfaatkan berbagai pihak untuk memperoleh informasi pribadi Anda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghapus akun sosmed jika sudah tidak dipakai.

Beberapa sosmed menyediakan fitur backup untuk menarik semua data yang ada di platform tersebut. Hal ini bisa dilakukan jika Anda ingin menyimpan data-data di sosmed tersebut.

7. Hapus email lama

Jika Anda berbagi dan menerima banyak informasi sensitif melalui email, mulai dari tagihan yang menyertakan alamat dan data lainnya hingga detail pajak, maka lebih baik menghapus akun email tersebut jika sudah tak digunakan.

Pasalnya, jika email Anda diretas, identitas dan keuangan Anda berisiko terdampak. Setelah Anda menghapus email, hapuslah akun email lama secara permanen.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi