Jakarta, Gizmologi – NVIDIA tengah merampungkan lini kartu grafis terbaru mereka dari seri GeForce RTX 50 berbasis arsitektur Blackwell. Salah satu SKU terakhir yang akan dirilis adalah GeForce RTX 5050, yang ditujukan sebagai opsi entry-level untuk pengguna PC desktop. Meski berada di kelas bawah, GPU ini membawa sejumlah peningkatan signifikan dibanding generasi sebelumnya.
GeForce RTX 5050 menggunakan chip GB207 dan memiliki 2.560 CUDA cores—jumlah yang sama dengan RTX 4050. Namun, kapasitas memorinya kini meningkat menjadi 8 GB GDDR6, naik dari 6 GB pada versi sebelumnya. TDP-nya pun naik dari 100 W ke 130 W, menunjukkan adanya peningkatan performa walau spesifikasi dasarnya terlihat mirip.
Peluncurannya diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli 2025, namun sampai sekarang belum ada informasi resmi soal harga maupun tolok ukur performa. Meski begitu, dari spesifikasi awal yang sudah diumumkan, tampaknya NVIDIA ingin memastikan bahwa RTX 5050 mampu memenuhi kebutuhan gamer casual dan kreator pemula dengan harga yang tetap terjangkau.
Baca Juga: GALAX Boomstar Menghadirkan VGA Modular Seri RTX 50 dengan Desain Terbaru
Peningkatan Kecil tapi Signifikan

Jika dilihat sekilas, spesifikasi RTX 5050 mungkin tampak tidak terlalu berbeda dari RTX 4050. Jumlah CUDA core-nya identik, arsitekturnya masih menggunakan GDDR6, dan interface memori-nya tetap 128-bit. Namun peningkatan kapasitas VRAM menjadi 8 GB membuatnya lebih siap untuk game modern yang membutuhkan alokasi memori lebih besar, terutama pada resolusi 1080p.
Selain itu, kenaikan TDP sebesar 30% bukan tanpa alasan. Ini memberi ruang bagi RTX 5050 untuk menjalankan clock lebih tinggi atau menyematkan teknologi pendingin yang lebih baik, yang secara langsung berdampak pada performa di dunia nyata. Dalam banyak kasus, peningkatan daya seperti ini menjadi indikasi adanya efisiensi arsitektur yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Bagi pengguna yang ingin membangun PC hemat namun tetap future-proof untuk beberapa tahun ke depan, RTX 5050 bisa menjadi opsi menarik. Dengan asumsi harganya tetap kompetitif di segmen entry-level, GPU ini bakal jadi upgrade solid dari GPU GTX seri lama atau bahkan dari RTX 3050 yang masih banyak digunakan saat ini.
Siapa yang Cocok Menggunakan RTX 5050?

Dengan positioning-nya sebagai GPU entry-level, RTX 5050 dirancang untuk pengguna yang tidak membutuhkan performa ekstrem tetapi tetap menginginkan pengalaman bermain yang lancar di resolusi 1080p. Gamer kasual yang memainkan judul seperti Valorant, Genshin Impact, atau bahkan beberapa game AAA dengan setting medium to high bisa memanfaatkan GPU ini dengan baik.
Selain untuk gaming, RTX 5050 juga bisa menjadi pilihan ekonomis bagi para kreator konten pemula. Dengan kapasitas VRAM yang cukup, editing video ringan atau rendering 3D dasar bisa dijalankan tanpa hambatan besar. Dukungan fitur-fitur khas NVIDIA seperti DLSS dan NVENC encoder tentu menjadi nilai tambah yang membuat GPU ini semakin versatile.
Namun perlu diingat, RTX 5050 tidak ditujukan untuk pengguna yang mengincar gaming 1440p atau ray tracing berat. Untuk kebutuhan tersebut, pengguna disarankan naik ke kelas RTX 5060 atau lebih tinggi. Meski begitu, untuk target pasar yang dituju, RTX 5050 tampaknya cukup menjanjikan dari sisi efisiensi dan nilai performa per harga.
Dengan peluncuran yang tinggal menghitung minggu, kita tinggal menunggu kejutan apa yang akan dibawa NVIDIA untuk RTX 5050. Apakah GPU ini akan menjadi pilihan populer di pasar menengah bawah seperti pendahulunya? Atau justru akan bersaing ketat dengan solusi GPU terintegrasi dari prosesor modern? Jawabannya segera kita ketahui dalam waktu dekat.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.