ikw | CNN Indonesia
Senin, 24 Feb 2025 10:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Perbasi memberi hukuman larangan bermain kepada pelaku pemukulan dalam kompetisi bola basket tingkat SMP di Bogor.
Pelaku dilarang bermain di turnamen seluruh Indonesia selama dua tahun akibat kejadian tak terpuji oleh siswa berinisial RCS tersebut.
"Setelah kami dalami seluruh rangkaian kejadian, berdasarkan pemeriksaan menyeluruh, kami memutuskan memberikan sanksi kepada RCS dari SMP Mardie Waluyo Cibinong, yaitu larangan bermain basket selama dua tahun dalam pertandingan di seluruh Indonesia," kata Ketua Umum Perbasi Budisatrio Djiwandono, dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial dihebohkan dengan kasus pemukulan seorang pemain basket tingkat SMP. Dalam rekaman video yang tersebar, tampak seorang pemain basket junior dengan sengaja menyakiti lawannya beberapa kali dengan menyikut, menyapu kaki lawan sampai terjatuh, hingga memukul kepala.
RCS disebut merupakan siswa kelas delapan berusia 14 tahun. Ia melakukan tindakan itu dalam pertandingan kompetisi SDH Basketball Cup 2025 di Bogor.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Perbasi, kata Budi, tim wasit dan pengawas pertandingan telah memberikan pelanggaran kepada pemain tersebut yang berujung dikeluarkannya dari laga. Hanya saja, sanksi dari wasit tersebut tidak tertangkap kamera.
Oleh karena itu Perbasi menilai ofisial pertandingan telah menjalankan tugasnya dengan baik di lapangan. Terbukti setelah dikeluarkannya RCS, pertandingan berjalan normal dan lancar.
Budi menegaskan sanksi yang diberikan oleh Perbasi kepada RCS bertujuan untuk mendidik pebasket siswa SMP tersebut untuk bersikap sportif dan memiliki karakter dalam berolahraga.
"Kami harap ini jadi pembelajaran bagi semua. Semoga RCS bisa belajar dari insiden ini. Sekali lagi tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga basket. Tidak ada ruang untuk bullying, kalau mau sikut-sikutan tonjok-tonjokan silakan olahraganya bukan basket, ada MMA [mixed martial arts]," kata Budi.
Budi menegaskan bahwa Perbasi akan berusaha membuat kompetisi olahraga yang aman dan nyaman bagi setiap insan bola basket, baik itu pemain basket putra dan putri, wasit, bahkan suporter.
(nva/nva)