ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 08:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Seperti terlahir kembali; reinkarnasi, Pratama Arhan mulai menemukan sentuhan terbaiknya sebagai bek sayap kiri bersama Bangkok United.
Datang ke Thailand sebagai pemain 'buangan' Suwon FC di Korea Selatan pada 7 Januari 2025, performa pemain 23 tahun ini kian menjanjikan. Dari cadangan, kini masuk skuad inti.
Total sembilan pertandingan sudah dilakoni Arhan bersama Bangkok United di semua ajang. Ia enam kali tampil di Thai League 1, sekali di Piala FA, dan dua kali di Champions League Two.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sembilan pertandingan itu, enam di antaranya berbuah kemenangan. Arhan menyumbang satu assist dan dua lemparan 'maut' andalannya menjadi awal gol Bangkok United.
Ini kontras dengan statistiknya selama semusim di Suwon FC dan dua musim di Tokyo Verdy. Di Jepang, Arhan cuma punya empat caps, sedangkan di Korea Selatan lebih sedikit, dua kali.
Karena itu tak salah kiranya jika Arhan disebut reinkarnasi; hidup kembali. Setelah tiga musim yang berat dan penuh tantangan di Asia Timur, Arhan bisa bangkit di Thailand.
Sekilas, mudah saja bagi Arhan untuk bangkit, karena berada di ekosistem sepak bola yang levelnya di bawah Jepang dan Korea. Namun, nyatanya tidak sesederhana itu.
Ada banyak dinamika, paradigma, psikologis, dan tekanan yang dilawan selama tiga tahun terakhir. Jika lemah mental, bukan tidak mungkin Arhan malah jatuh dan terpuruk.
Sebaliknya, mentalitas resilience ditunjukkan. Terpuruk di Jepang dan Korea tak membuat Arhan remuk. Pemuda asal Blora ini malah bangkit dan melanting lebih tinggi.
Begitulah selayaknya reinkarnasi. Ia bukan hanya kembali, tetapi juga hadir dengan kebaruan. Arhan pun tampak 'lahir lagi' dengan gairah dan semangat baru untuk makin bersinar.
Namun, layaknya teori kulminasi, Arhan belum di poros terbaiknya. Masih ada titik tertinggi yang perlu diraih. Usianya masih memungkinkan untuk itu dan daya juangnya sepertinya ada.