Christie Stefanie
Review Love in the Big City: Film yang begitu indah di semua lini yang membuat hati penonton bahagia dan penuh usai menonton.
Jakarta, CNN Indonesia --
Love in the Big City menghadirkan Kim Go-eun dan Noh Sang-hyun, duo yang tak pernah disangka ternyata saya butuhkan. Mereka memiliki chemistry terbaik dalam menceritakan persahabatan dan cinta yang membuat saya bahagia setelah keluar studio.
Film coming of age ini fokus pada dua sahabat, salah satunya adalah Jae-hee (Kim Go-eun) yang tak pernah ragu mengutarakan perasaan dan pikirannya, serta tidak peduli dengan prasangka serta penilaian orang lain kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Heung-soo (Noh Sang-hyun) sangat bertolak belakang dari sahabatnya karena begitu peduli dengan pandangan orang lain. Sehingga, ia menutup diri bahkan bak membangun tembok dari orang lain.
Kim Go-eun dengan sempurna memerankan Jae-hee yang begitu berani, tidak takut melawan orang-orang yang menilainya tanpa memahami sifat aslinya. Ia pun sekali tampil sebagai girl crush melalui Love in the Big City.
Begitu pula Noh Sang-hyun yang memberikan penampilan sama mengesankannya dengan Kim Go-eun. Ia terampil menggambarkan kerumitan perjuangan batin seseorang atas dirinya sendiri menghadapi normal sosial masyarakat.
Perbedaan karakter tersebut, termasuk cara menghadapi kehidupan, ternyata bisa membuat keduanya saling melengkapi dan jaga satu dengan yang lain. Persahabatan yang menghibur dan menghangatkan hati terbentuk dari situ.
Tak hanya persahabatan dan cinta, Love in the Big City juga menyinggung beberapa isu sensitif yang bisa dengan mudah terhubung dengan banyak lapisan masyarakat.
Salah satunya adalah kesetaraan laki-laki dan perempuan, toxic masculinity, begitu pula dengan diskriminasi terhadap minoritas atau orang-orang dengan pilihan hidup berbeda dari masyarakat mayoritas.
Kekerasan dalam hubungan juga disoroti meski berlangsung singkat dan tak ditindaklanjuti mendalam. Entah disengaja atau tidak, penanganan isu itu nyatanya memang kerap berujung tak jelas dengan banyak alasan.
Review Love in the Big City: Kim Go-eun sempurna menampilkan karakter Jae-hee dengan segala permasalahan yang kerap dijumpai perempuan sehari-hari, termasuk cinta dan dunia kerja. (dok. Megabox Plus M via Hancinema)
Bagian yang patut diapresiasi adalah keberanian blak-blakan mengkritik situasi perempuan yang ditekankan harus selalu bisa jaga diri dan beradaptasi dengan semua situasi, daripada mengedukasi laki-laki sehingga bisa tercipta lingkungan yang aman bagi semua.
Tak hanya itu, film ini juga menjadi satu dari sedikit film Korea bertabur bintang papan atas yang tidak ambigu atau abu-abu dalam menampilkan karakter queer.
Review Love in the Big City: Noh Sang-hyun begitu cakap dalam menghidupkan karakter Heung-soo yang begitu kompleks, terutama saat bergejolak dengan dirinya sendiri. (Showbox Corp via KOFIC)
Love in the Big City juga dengan gamblang menampilkan situasi yang selama ini di dunia nyata sudah menjadi momok dalam pikiran kelompok orang ketika berani jujur mengenai dirinya sendiri kepada orang terdekat, terutama orang tua.
Noh Sang-hyun membuat karakter Heung-soo benar-benar hidup dengan segala kompleksitasnya menjalani perjalanan menemukan jati diri, belajar percaya, mencintai dan menerima orang lain, terlebih dirinya sendiri.
Namun, semua isu dan permasalahan berat itu dikemas dengan penceritaan yang ringan, natural, tak seperti dipaksakan satu dengan dengan yang lain.
Semua terasa pas dan tepat sasaran berkat berkat kepiawaian akting kedua pemeran utama yang didukung naskah dan dialog sederhana dan relatable di banyak situasi kehidupan dewasa ini.
Bumbu-bumbu komedi melalui hubungan platonis Jae-hee dan Heung-soo sebagai sahabat yang selalu siaga dalam menghadapi banyak permasalahan membuat pesan dalam film ini bisa dengan mudah masuk ke penonton.
Pada akhirnya, apresiasi setinggi-tingginya saya berikan untuk semua tim produksi, baik yang di depan dan belakang kamera.
Penyutradaraan E.oni yang penuh empati dan tetap menyenangkan, naskah garapan Kim Na-deul dari novel karya Park Sang-young yang sederhana dan tidak pernah meleset membuat Love in the Big City menjadi film penuh pesan tentang penerimaan dan kasih sayang yang tulus.
Review Love in the Big City: Chemistry sempurna Kim Go-eun dan Noh Sang-hyun menjadi satu dari banyak hal yang membuat film ini paripurna. (Showbox Corp via KOFIC)
Semua itu diperkuat dengan chemistry sempurna Kim Go-eun dan Noh Sang-hyun sebagai sahabat yang selalu ada, saling menguatkan, dan bisa diandalkan di tengah begitu cepat dan jahatnya penghakiman publik terhadap kelompok rentan.
Sehingga, Love in the Big City menjadi film yang begitu indah di semua lini dari cerita, visual, pesan, hingga musik yang membuat hati penonton bisa bahagia dan penuh setelah selesai menonton.
Love in the Big City ditujukan untuk penonton dewasa, 21 tahun ke atas, dan tayang sejak 9 Oktober di bioskop Indonesia.
(chri/chri)