Sananta Tak Gentar Lawan Ole Romeny demi Tampil di Timnas Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Ramadhan Sananta tidak silau dengan persaingan mengisi posisi penyerang di Timnas Indonesia seiring keberadaan Ole Romeny.

Sananta yang sudah memiliki 10 caps dan lima gol di Timnas Indonesia belakangan kesulitan mendapat tempat di lini serang skuad Garuda.

Shin Tae Yong lebih mengandalkan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen untuk menjadi tumpuan serangan.

Kini Patrick Kluivert datang sebagai pelatih Timnas Indonesia. Tak berselang lama dari penunjukkan mantan penyerang Belanda tersebut, PSSI menambah personel naturalisasi untuk skuad senior dengan menghadirkan Romeny yang resmi menjadi WNI pada 2 Februari 2025.

Mantan pemain FC Utrecht yang kini berkostum Oxford United itu diperkirakan bakal menjadi ujung tombak di era Kluivert, namun Sananta tidak kehilangan keyakinan untuk bersaing.

"Persaingan akan tetap jadi persaingan. Bagus dia [Romeny] datang ke Indonesia, apalagi dia berposisi sama dengan saya sebagai striker, dan itu bukan menjadi alasan saya buat takut atau menyerah untuk bersaing sama dia. Ini malah tantangan bagus buat saya, kalau misalnya saya diberi kesempatan, saya harus bisa menunjukkannya," ucap Sananta ketika ditemui pada Sabtu (22/2) di Jakarta.

Pemain Persis itu menegaskan dirinya harus tampil dengan kualitas terbaik di level klub agar bisa dilihat Kluivert dan dipanggil membela tim Merah Putih.

"Pastinya saya harus memberikan yang terbaik, di sisa laga [Liga 1] ini sebelum dipanggil ke Timnas Indonesia. Jadi saya harus menunjukkan kualitas kepada pelatih, semua staf dan yang lainnya. Saya akan bekerja keras," tegasnya.

Mengenai kedatangan Kluivert menggantikan Shin Tae Yong, Sananta berharap legenda tim Oranje itu tetap bisa mendatangkan hasil positif bagi Timnas Indonesia.

Mantan pemain PSM Makassar itu juga berharap Kluivert bisa membantu dirinya meningkatkan kualitas sebagai seorang penyerang.

Timnas Indonesia akan kembali berlaga pada Maret mendatang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)