OBITUARI
CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 19:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sepak bola Indonesia berduka. Legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2) sore.
Ayah pemain Persib Bandung, Rachmat Irianto, ini meninggal dalam usia 47 tahun. Bejo meninggal karena serangan jantung saat bermain sepak bola dengan rekan-rekannya di Surabaya.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Benar, Kaji Bejo [Sugiantoro] meninggal dunia," kata Gede Widiade, mantan Manajer Timnas Indonesia U-23, kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bejo, saat masih aktif sebagai pemain pada periode 1990 dan 2000 adalah idola anak-anak Surabaya dan Jawa Timur. Bahkan, ia juga idola banyak anak-anak di penjuru nusantara.
Ia seorang bek tengah yang tangguh bak karang. Sebagai libero ia tenang seperti arus dalam. Rekan dan kawan di sepak bola menyeganinya. Bejo dikenal juga sebagai sosok yang baik hati.
Saat masih belia, di awal 1990-an, Bejo tumbuh sebagai pribadi yang baik hati di luar lapangan. Namun, saat bermain di lapangan, ia sangar seperti hiu di dalam lautan.
Ini pula yang membuat Bejo menjadi pemain pilihan PSSI Primavera yang berlatih di Italia pada 1993-1994. Sepulang dari negeri Pizza, Bejo langsung membela Persebaya.
Pada musim 1996/1997, Bejo mengantarkan Persebaya juara Liga Indonesia. Kendati masih 20 tahun, ia sudah jadi pilihan utama. Keuletan Bejo di pertahanan Persebaya jadi salah satu kunci sukses.
Pada 2004, dalam usia kematangan, Bejo kembali membawa Persebaya menjadi juara. Bersama Mursyid Effendi dan Leonardo Gutierrez, pertahanan Persebaya dibuat solid bak tembok konstantinopel.
Begitu gantung sepatu sebagai pemain pada 2013, Bejo langsung jadi pelatih. Persik Kediri menjadi pelabuhan profesional pertamanya, sebelum dipinang Persebaya pada 2018.
Sebagai bagian skuad Garuda, Bejo juga disegani tak hanya di Indonesia, tetapi di Asia Tenggara. Bejo mengawal pertahanan Timnas Indonesia pada periode 1997-2004.
Prestasi terbaik Bejo bersama Timnas adalah meraih gelar Piala kemerdekaan 2000. Ia juga menjadi bagian Indonesia saat meraih medali perak SEA Games 1997 di Jakarta.
Kini Bejo telah berpulang ke rahmatullah. Selamat jalan libero tangguh Persebaya dan Timnas Indonesia. Jasa-jasamu untuk sepak bola Surabaya dan Indonesia akan abadi.
(ptr/abs)