Tontowi Ahmad dan Nilai-nilai Santri dalam Gemerlap Prestasi

6 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 06 Mar 2025 16:02 WIB

Tontowi Ahmad merupakan salah satu atlet terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan ia memegang nilai-nilai sebagai santri dalam menjalani kariernya. Tontowi Ahmad meraih banyak gelar bergengsi dalam kariernya. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tontowi Ahmad jadi salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Di tengah kehidupannya yang mayoritas diisi dengan hari-hari melelahkan untuk berlatih dan bertanding, Tontowi juga sempat mengenyam dan menimba ilmu di pesantern.

Tontowi tumbuh di lingkungan yang terbilang cukup agamis. Ia tumbuh di Desa Selandaka, di Banyumas, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia sudah mengenyam pendidikan di pondok Al Falah.

"Sejak kecil saya selalu ngaji di situ. Pondok pesantren Al Flaah namanya. Saya juga mondok di situ, tetapi mondoknya masih pulang-pergi karena dekat dengan rumah," tutur Tontowi bercerita kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah lulus SD, Tontowi kemudian dikirim ke pondok pesantern Al Falah pusat yang ada di Kediri. Tontowi menghabiskan waktu tiga bulan menjadi santri di pondok tersebut sebelum akhirnya kembali menekuni dunia badminton dan merintis karier sebagai atlet.

Walau hanya sekejap Tontowi merasakan jadi santri yang benar-benar berdiam di pondok, Tontowi merasa pembekalan ilmu agama yang kuat semasa dirinya anak-anak membuat dirinya makin tangguh sebagai sosok yang mengejar mimpi jadi pebulutangkis dunia.

"Saya sedari kecil diajarkan basic agama oleh Bapak. Menurut saya itu penting karena basic agama itu kan tentang kepercayaan, tentang keimanan."

"Lalu hubungannya apa dengan prestasi? Kalau kita sudah latihan dengan hebat, sudah latihan keras, sudah maksimal di pertandingan, kan tinggal kepercayaan saja yang dibawa. Nah kepercayaan itu dengan doa. Makanya saya sebelum pertandingan pasti berdoa. Doa itu selalu saya bawa terus karena basic-nya saya pernah di pesantren. Sejak kecil saya selalu diajarkan tentang kebaikan, tentang keimanan, juga tentang kepercayaan," ucap Tontowi.

Tontowi lalu mengenang momen saat dirinya jadi santri. Kegiatan sehari-hari sebagai santri juga turut membuatnya punya kebiasaan untuk disiplin dalam menjalani kehidupan sebagai atlet.

"Kehidupan jadi santri itu kan isinya dari pagi sampai malam adalah ibadah dan segala macamnya. Gak jauh beda sama atlet sebenarnya. Bedanya kalau santri itu ngaji, kalau atlet itu kan latihan."

"Jadi waktu dulu saat jadi santri, saya bangun jam 4 subuh, terus subuhan. Setelah subuhan itu ngaji, terus baru sekolah. Pulang sekolah istirahat, sorenya ngaji lagi," ujar Tontowi.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi