World Expo 2025 Osaka, Panggung Diplomasi Indonesia Gaet Investasi

3 days ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Indonesia bersiap menampilkan wajah terbaik bangsa di ajang World Expo 2025 Osaka, Jepang, yang berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025. Melalui Paviliun Indonesia, negara ini ingin menegaskan peran strategisnya dalam diplomasi global, promosi investasi, dan pariwisata kelas dunia.

Mengusung tema "Thriving in Harmony - Nature, Culture, Future", paviliun ini bukan sekadar pameran budaya, tetapi juga panggung untuk memperlihatkan kolaborasi antara kearifan lokal, inovasi, dan visi masa depan.

Selaras dengan semangat RPJPN 2025-2045, Expo ini menjadi peluang emas untuk menjaring investasi langsung asing (FDI) dan memperkuat kerja sama internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihadiri 158 negara dan 7 organisasi internasional serta target 28 juta pengunjung, World Expo Osaka 2025 menjadi ajang strategis Indonesia untuk menarik investasi.

Deputi Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup, Leonardo Sambodo menyebut Indonesia menargetkan 2,8 hingga 3,5 juta pengunjung di paviliunnya, dan transaksi investasi yang signifikan, mengikuti jejak sukses Expo 2020 Dubai.

"Kami hadir bukan sekadar pameran. Ini adalah undangan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang membawa dampak ekonomi dan sosial nyata."

Dengan proyeksi kebutuhan investasi Rp47.573 triliun selama 2025-2029, di mana 86,7% berasal dari sektor swasta dan asing, World Expo Osaka 2025 menjadi panggung emas bagi Indonesia. Lebih dari 40 forum bisnis akan digelar, membahas peluang di sektor kesehatan, energi terbarukan, transportasi, kota pintar, hingga pariwisata berbasis alam dan budaya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi menjelaskan Indonesia menargetkan 5% dari proyeksi kontribusi GDP Expo Jepang, atau sekitar US$3,4 miliar.

"Expo ini akan memperkuat branding nasional, investasi, perdagangan, pariwisata, dan kerja sama global," ujarnya.

Pemerintah juga akan menampilkan kekuatan pariwisata dan industri kreatif, seperti destinasi kelas dunia di Indonesia, fesyen dan arsitektur ramah lingkungan, minyak aromatik, serta pengobatan dan kebugaran tradisional.

Paviliun Indonesia, Perjalanan Menuju Masa Depan Keberlanjutan

Pemerintah telah merancang Paviliun Indonesia sejak 2022. Paviliun ini mencerminkan peran abadi Indonesia sebagai rumah bagi peradaban kuno, jaringan perdagangan global yang dinamis, dan sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik.

Terinspirasi oleh sejarah maritim Nusantara, arsitektur Paviliun Indonesia menyerupai kapal besar yang melambangkan perjalanan Indonesia menuju masa depan berkelanjutan.

Di dalamnya, pengunjung akan diajak menjelajah dari kedalaman bumi hingga cakrawala Indonesia menuju masa depan, Indonesia Emas 2045. Melalui teknologi dan narasi imersif, kisah ini menggambarkan transformasi Indonesia menuju kemakmuran yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kami menampilkan Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia yang memadukan kearifan lokal dengan kemewahan modern. Pariwisata kami harus menyejahterakan masyarakat dan menjaga alam," ucap Menteri Pariwisata Widiyanti Putri.

Salah satu daya tarik utama Paviliun Indonesia adalah zona seni kontemporer yang mengangkat satwa endemik seperti Harimau Sumatra dan Komodo dalam karya seniman top seperti Indieguerillas, Nasirun, dan Nyoman Nuarta. Karya mereka menyuarakan keberagaman hayati dan semangat pelestarian dalam sentuhan futuristik.

Pengalaman visual "Nusantara Odyssey" karya Isha Hening dan Raditya Bramantya membawa penonton dalam alur naratif Indonesia-dari mitos hingga lanskap alam. Sementara itu, pameran "Wajah Nusantara" menampilkan fotografi seniman Davy Linggar dan warisan senjata tradisional, dipadukan dengan instalasi video tentang bela diri Indonesia.

Di zona tekstil, pengunjung akan melihat kain tenun dari berbagai daerah, termasuk karya Obin dan Cita Tenun Indonesia, yang dipajang di atas struktur layar kapal Phinisi, menghubungkan tradisi dan inovasi tekstil Indonesia.

Tak ketinggalan, sebuah teater 180 kursi akan menayangkan karya sinematik kolaborasi Garin Nugroho dan Titimangsa yang memadukan wayang, budaya, dan sinema.

Di Zona Budaya, tradisi hidup Indonesia ditampilkan lewat pertunjukan tari, pencak silat, peracikan jamu, dan pembuatan kosmetik alami. Setiap aktivitas menggambarkan bahwa budaya Indonesia bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga praktik yang terus tumbuh dan relevan.

Paviliun ini dibangun dengan prinsip desain berkelanjutan. Salah satu inovasinya adalah penggunaan Plana wood, bahan dari limbah sekam padi dan plastik daur ulang. Sistem pencahayaan hemat energi, ventilasi alami, serta penggunaan material ramah lingkungan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap pengurangan jejak karbon.

Bahkan setelah Expo, beberapa elemen paviliun akan dipindahkan ke Kedutaan Besar Indonesia di Jepang atau didaur ulang sebagai warisan budaya yang berkelanjutan.

Maskot Tiga Jiwa Indonesia

Paviliun Indonesia juga akan menghadirkan Tumtum sebagai maskot resmi yang terinspirasi motif Batik Truntum. Maskot ini hadir dalam tiga wujud, yakni Tumala (alam), Tumbaya (budaya), dan Tumasa (masa depan). Maskot 3 Jiwa ini melambangkan cinta, harmoni, dan harapan Indonesia menuju 2045.

Dengan kolaborasi bersama Astra dan Artha Graha Peduli, Indonesia bakal menjadikan World Expo 2025 sebagai ajang untuk menegaskan posisinya dalam panggung global sebagai bangsa yang menjunjung inovasi, budaya, dan pembangunan berkelanjutan.

Paviliun Indonesia di World Expo Osaka 2025 bukan hanya pameran, melainkan panggilan untuk mengeksplorasi, bekerja sama, dan membangun masa depan bersama. Dengan kekayaan budaya, kekuatan ekonomi, dan komitmen hijau, Indonesia hadir sebagai bangsa yang menyongsong masa depan lebih baik dalam panggung dunia.

Untuk informasi terkini World Expo Osaka 2025 dapat mengunjungi expo2025indonesia.id dan Instagram @expo2025indonesia.

(ory/ory)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi