YouTube Izinkan Konten Kasar Tetap Dimonetisasi Penuh

19 hours ago 4

Selular.id – YouTube resmi memperbarui kebijakan monetisasi konten dengan mengizinkan kreator menggunakan kata-kata kasar dalam video tanpa kehilangan pendapatan iklan. Perubahan ini diumumkan langsung oleh tim kebijakan monetisasi YouTube melalui kanal Creator Insider.

Menurut penjelasan dalam video tersebut, kreator kini diperbolehkan menyisipkan kata-kata kasar dalam tujuh detik pertama video tanpa terkena pembatasan monetisasi. Kebijakan baru ini disebut selaras dengan standar siaran tradisional dan harapan advertiser yang menginginkan jarak antara konten vulgar dengan iklan yang ditayangkan.

“Ini bukan dorongan untuk meningkatkan konten kasar di YouTube, melainkan upaya menyelaraskan kebijakan kami dengan ekspektasi advertiser,” jelas perwakilan YouTube. Meski begitu, video dengan judul atau thumbnail mengandung kata-kata tidak pantas tetap tidak memenuhi syarat monetisasi penuh.

YouTube's new profanity policy for creators allows more swearing

Perubahan Kebijakan dan Dampaknya

Pembaruan ini menjadi angin segar bagi kreator yang kerap kesulitan memenuhi aturan ketat YouTube sebelumnya. Sebelumnya, platform ini dikenal memberlakukan pembatasan monetisasi untuk konten dengan unsur vulgar, kekerasan, atau tema sensitif.

Di sisi lain, YouTube juga memperkenalkan sistem verifikasi usia baru untuk pengguna di bawah 18 tahun di AS. Sistem berbasis machine learning ini akan menganalisis riwayat tontonan, pencarian, dan lama akun digunakan. Jika terdeteksi sebagai minor, fitur keamanan digital seperti pembatasan iklan personalisasi akan aktif otomatis.

Perubahan kebijakan ini sejalan dengan upaya YouTube menyeimbangkan kebebasan berekspresi kreator dengan kepentingan advertiser. Sebelumnya, platform ini juga melakukan berbagai penyesuaian fitur untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan advertiser.

Langkah YouTube ini diprediksi akan memicu diskusi tentang batasan konten di platform digital. Namun, kebijakan baru ini belum tentu berlaku universal karena aturan lokal seperti regulasi Kominfo di Indonesia mungkin memiliki standar berbeda.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi