Aliansi Jogja Memanggil Longmarch Titik 0 KM, Berpakaian Serba Hitam

1 day ago 6

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Massa Aliansi Jogja Memanggil peserta unjuk rasa bertajuk #BersamaRakyat mulai bergerak menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta melewati Jalan Malioboro, Kamis (20/2).

Massa terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, aktivis dan mahasiswa gabungan. Mereka kompak mengenakan baju hitam dan menanggalkan identitas kampus masing-masing.

Peserta aksi mulai bergerak dari titik kumpul di Tempat Parkir Abu Bakar Ali sekitar pukul 12.00 WIB menuju ke selatan. Sepanjang perjalanan, mereka meneriakkan 'revolusi' sambil membawa poster dan spanduk besar. Salah satunya bertuliskan 'Makan Gratis, Pendidikan Krisis'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu spanduk besar lainnya bergambar sosok menyerupai pejabat atau tokoh negara. Secara berurutan: Presiden Prabowo Subianto, Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tulisan di samping gambar berbunyi 'Yang Tengah Tumpuk Hutang - Yang Kanan Trobos Kebijakan - Yang Kiri Pangkas Anggaran' #BhinekaTinggalLuka.

Sementara itu salah seorang peserta aksi membawa poster kecil berlatar karakter anime atau animasi Jepang bertuliskan 'Kembalikan Hak Pembohong Gendut' #WibuBergerak #WibuBolehTapiNasionalis.

Mereka sempat berhenti di depan Kantor DPRD DIY untuk melakukan orasi. Salah seorang peserta aksi lalu mencoba membakar ban di depan gerbang. Namun, api tak membesar dan meredup.

Selang sekitar 30 menit, mereka kembali melanjutkan langkah menuju Titik Nol Kilometer.

"Aku rapopo, aku rapopo, ndasmu!" teriak massa bergantian sembari berjalan ke lokasi utama aksi.

Selama aksi berlangsung, sepanjang Jalan Malioboro ke selatan ditutup untuk kendaraan. Sementara itu petugas kepolisian terlihat melakukan pengamanan.

Aksi Aliansi Jogja Memanggil turun ke jalan hari ini merupakan bagian dari sejumlah aksi 'Indonesia Gelap' yang digelar maraton di sejumlah wilayah Indonesia dari Banda Aceh, Jakarta, hingga Makassar.

Jelang aksi Aliansi Jogja Memanggil hari ini, sebelumnya selebaran demonstrasi beredar di media sosial turut menyertakan tagar seperti #IndonesiaGelap.

Sana Ulaili, salah seorang koordinator dari Forum Cik Di Tiro menuturkan, sesuai rencana peserta aksi akan melakukan longmars dari lokasi titik kumpul hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Sana mengatakan aksi damai ini digelar untuk menyuarakan sejumlah hal. Beberapa di antaranya mengkritisi kebijakan pemangkasan anggaran oleh pemerintah di berbagai sektor yang dianggap justru berdampak pada kian berlapisnya kesengsaraan rakyat, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana.

Kemudian, kabinet pemerintahan yang tak lebih sebagai medium pemuasan nafsu politik, bukannya keadilan dan kesejahteraan rakyat. Lalu, efisiensi bukan pada sektor dasar yang menyangkut hajat rakyat akan berimbas ke penurunan kualitas pelayanan publik.

Selanjutnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semestinya harus dipisahkan dari anggaran pendidikan sehingga tak mengurangi anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Kemudian, pemangkasan anggaran untuk infrastruktur dan dampaknya pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, macam jembatan, jalan-jalan pedesaan yang layak dan lain sebagainya.

Berikutnya, konsesi tambang kepada ormas dan kampus dalam bentuk riset, tenaga ahli sebagai wujud pembungkaman kontrol masyarakat sipil dan akademisi.

"Keputusan model pemadam kebakaran (fire management and decision) seharusnya tidak diterapkan oleh pimpinan selevel pejabat negara nomor satu karena sangat menyusahkan seperti PPN 12 persen, gas, konsesi tambang," tutur Sana.

Peserta aksi juga akan menuntut agar Proyek Strategis Nasional (PSN) agar disetop karena hanya memunculkan konflik agraria dan kerusakan lingkungan hidup, serta merampas ruang hidup perempuan dan keadilan antargenerasi.

Selain itu mereka menyoroti militerisme sebagai pendekatan dan cara pandang pengelolaan negara menjadi indikasi kembalinya dwi fungsi ABRI. Kemudian Pelanggaran HAM, Hukum, korupsi, yang semakin dinormalisasi bukannya ditegakkan.

(dal/kum)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi