Asa Warga untuk Pramono-Rano: Jangan Mau Disetir Partai, KJP Lanjutkan

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta resmi menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Doel) sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada Jakarta 2024

Pramono-Rano mengalahkan dua kontestan lain di Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

CNNIndonesia.com pun bertanya kepada sejumlah warga Jakarta soal harapan kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta tersebut.

Seorang pengemudi ojek online bernama Joy (50) berharap sebagai pemimpin, Pramono-Rano tidak mau diatur-atur atau dipengaruhi partai. Pramono-Rano merupakan kader PDI Perjuangan.

Ia berharap keduanya berani mengambil kebijakan untuk kepentingan masyarakat.

"Sebetulnya nih Bang Doel orangnya baik, tapi partainya ini," kata Joy kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, ia juga berharap Pramono-Rano terus melanjutkan sejumlah bantuan dari Pemprov DKI Jakarta yang selama ini rutin diberikan, seperti bansos hingga Kartu Jakarta Pintar.

Beberapa waktu lalu, wacana Kartu Jakarta Pintar (KJP) bakal dihentikan sempat mencuat.

"Negara ini kan kaya, apa yang kita nikmati? Harus terus dilanjutkan. Kita berhak untuk menikmati," ujarnya.

Menurutnya, jika bekerja tanpa disetir partai, Pramono-Rano bakal bisa lebih baik dari gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya.

"Kalau masih disetir ya jalan di tempat," katanya.

Seorang pedagang keliling, Ezat (25) mengatakan Pramono-Rano harus membereskan masalah banjir dan kemacetan. Ia mengeluhkan lalu lintas di Jakarta saat terjebak di lampu merah.

"Banjir dan macet tidak terbendung. Lampu merah lama, hijaunya cepat. Udah macet, diklaksonin lagi," kata Ezat.

Ia berharap Pramono-Rano bisa bekerja lebih baik dari para pendahulu. Ezat menyinggung program pencegahan banjir di era Basuki Tjahaja alias Ahok yang dinilai mengurang banjir di Jakarta.

"Ahok yang masalah banjir lumayan. Kita lihat aja yang ini nanti gimana, nunggu setahun," katanya.

Lita (53) ibu rumah tangga, mengatakan selama ini tidak pernah mendapat bantuan dari Pemprov DKI.

Ia berharap di era Pramono-Rano ada pendataan dan pengawasan soal bantuan hingga diterima masyarakat.

"Dari pemerintah mungkin turun dana sekian, tapi bawah-bawahannya. Saya KTP doang DKI, tapi dapatnya 0. Anak saya sekolah waktu itu enggak pernah dapat KJP," kata Lita.

Lita mengaku mengalami dipimpin banyak gubernur di Jakarta. Ia mengatakan ketegasan dibutuhkan seorang gubernur Jakarta.

"Pak Ahok [Basuki Tjahaja Purnama] lebih bagus itu disiplin, dia tegas, bagus. Enggak ada yang berani pungli," kata Lita.

Selain itu, dia mengapresiasi program Pramono-Rano yang sebelumnya berjanji akan lebih menghidupkan budaya Betawi. Menurutnya selama ini budaya Betawi kurang diperhatikan

"Budaya Jakarta mendem selama ini. Kesenian dan kebudayaan itu bagus, jangan hilangkan bantuan-bantuan juga," ujarnya.

Sementara itu, seorang karyawan swasta yakni Faisol (29) berharap Pramono-Rano membereskan masalah kemacetan. Ia menyebut integrasi transportasi sangat dibutuhkan.

"Kemacetan di Jakarta sudah enggak ngotak semoga bisa membenahi. Integrasi transportasi juga sangat dibutuhkan apalagi," kata Faisol.

Menurutnya, kemacetan telah merugikan bukan hanya soal waktu, tapi ekonomi.

"Kayaknya pemerintah kurang serius mengurusi kemacetan. Heboh pas lagi viral aja," ujarnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono berharap Pramono-Rano dapat memimpin transformasi Jakarta sebagai kota global dan pusat aglomerasi Jabodetabekjur.

Menurutnya, sangat banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut.

"Oleh karena itu, perlu saling bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan di Jakarta dan dengan Pemerintah Pusat," kata Mujiyono.

(kid)

[Gambas:Video CNN]