Menanti 'Masakan' Strategi STY di Timnas Indonesia: Kapan Bisa Matang?

4 weeks ago 17

ANALISIS

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia

Kamis, 17 Okt 2024 08:31 WIB

Shin Tae Yong perlu segera menemukan racikan yang matang untuk laga Timnas Indonesia yang akan datang. Calvin Verdonk bermain sebagai bek tengah ketika Timnas Indonesia menghadapi China, Selasa (15/10). (REUTERS/Florence Lo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Eksperimen pelatih Timnas IndonesiaShin Tae Yong berbuah hasil negatif saat melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sang juru taktik perlu segera menemukan racikan yang matang untuk laga berikutnya.

Perjuangan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 belum berakhir. Peluang menuju pentas dunia masih terbuka lebar karena masih ada sisa enam pertandingan dari total 10 laga yang tersedia di fase ketiga kualifikasi.

Dua pertandingan terdekat akan tersaji bulan depan. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah menjamu Jepang (15 November) dan Arab Saudi (19 November).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenangan sama sekali belum diraih oleh Indonesia pada putaran ketiga. Dari empat laga, Timnas Indonesia tiga kali bermain imbang dan satu kali kalah. Ini membuat skuad Garuda berada di peringkat kelima klasemen sementara Grup C.

Meski berada di zona yang tidak aman, Indonesia masih bisa mengejar tim-tim di atasnya. Sebab Selisih angka tim yang berada di peringkat kedua hingga keenam tak begitu jauh.

Puncak klasemen Grup C masih dihuni Jepang dengan 10 poin. Kemudian peringkat kedua ada Australia, ketiga Arab Saudi, dan keempat Bahrain yang sama-sama memiliki lima angka. Sedangkan Indonesia dan China ada di posisi kelima dan keenam dengan tiga poin.

Situasi ini jelas membuat mimpi Timnas Indonesia belum pupus. Tinggal skuad Garuda perlu evaluasi atas apa yang masih perlu diperbaiki. Dalam hal ini, STY memegang tanggungjawab penuh.

Satu hal yang jadi sorotan adalah eksperimen STY dalam memilih starter lawan China. Pola tiga bek tengah ditempati Mees Hilgers-Jay Idzes-Calvin Verdonk, gelandang diisi duet Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On.

Skema ini sebenarnya bukan hal baru karena STY pernah menaruh pemain-pemain yang disebutkan pada posisi tersebut. Tapi berkaca dari hasil pertandingan lawan China, jelas racikan STY tidak ideal.

Padahal dengan skema ini, Indonesia dominan di sepanjang pertandingan. Unggul penguasaan bola, jumlah umpan, dan total sentuhan di daerah lawan jadi bukti bahwa Tim Merah Putih mengendalikan laga. Tapi China ternyata bermain lebih efektif dalam menyusun serangan dan memaksimalkan peluang.

Racikan strategi yang mapan dan matang harus segera direalisasikan STY. Terlebih lagi, lini tengah bakal tanpa diisi Ivar Jenner yang kena akumulasi kartu. Karenanya, STY harus segera mencari jawaban untuk satu bulan ke depan.

Baca lanjutan analisis ini di halaman selanjutnya>>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi