Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Mandiri melanjutkan gelaran Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 yang memasuki tahun ke-14 pada Selasa (11/2). Dengan tema "Nourishing Future Growth", forum investasi terbesar se-Indonesia ini menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global, serta perkembangan peluang investasi.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam sambutannya menegaskan bahwa sektor perbankan memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Selain mendorong investasi di beragam sektor, Bank Mandiri juga mengembangkan inovasi digital antara lain melalui platform Livin' dan Kopra by Mandiri.
"Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung investasi di sektor-sektor strategis seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman di seluruh wilayah potensial Indonesia," ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas dan didukung oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), MIF 2025 dihadiri lebih dari 22 ribu peserta, termasuk 700 lebih investor dari berbagai negara. Forum ini sekaligus menjadi ajang diskusi strategis yang menghadirkan pembuat kebijakan, pakar global, serta pelaku industri untuk menggali potensi investasi di Indonesia.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, termasuk ketegangan geopolitik dan beragam perubahan kebijakan moneter di banyak negara, MIF 2025 pun jadi lebih strategis. Karena itu, berbagai diskusi dalam MIF 2025 berfokus pada ekonomi makro, termasuk stabilitas moneter, investasi sektor riil, dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Membidik Peluang Investasi, Menyusun Strategi Pertumbuhan Ekonomi
Pada sesi Macro Day, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria mengungkapkan bahwa Bank Mandiri mendukung inisiatif pemerintah meningkatkan iklim investasi melalui berbagai program strategis.
Untuk itu, dihadirkan Business Matching "Energizing Private Sectors" di MIF 2025, mempertemukan investor dengan korporasi besar Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral. Eka berharap, kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya akselerasi investasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Melalui sesi Business Matching ini, kami menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama yang selaras dengan prioritas pemerintah, yaitu mineral mining & downstreaming, minyak & gas, manufaktur, energi terbarukan serta konstruksi dan infrastruktur dari 44 perusahaan dalam negeri dan luar negeri," papar Eka.
Sejauh ini, komitmen Bank Mandiri membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia diwujudkan melalui kehadiran kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri. Hingga kini terdapat lima kantor luar negeri Bank Mandiri, masing-masing di Singapura, Hongkong, Shanghai (Tiongkok), Cayman Island, Dili (Timor Leste), dan dua kantor perusahaan anak di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).
KLN Bank Mandiri telah melayani lebih dari 100 ribu nasabah korporasi dan ritel dengan beragam layanan keuangan. Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, KLN Bank Mandiri juga berperan menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia.
"Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan institusi keuangan, dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara. Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis," kata Eka.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyatakan bahwa penyelenggaraan MIF 2025 bertepatan dengan awal masa pemerintahan Presiden Prabowo dengan berbagai program yang sedang bergulir, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan 3 juta rumah murah.
"Melihat antusiasme para investor baik dalam maupun luar negeri dalam mengikuti Mandiri Investment Forum 2025 ini, kami yakin forum investasi terbesar di Indonesia ini akan mendukung pandangan investor domestik maupun asing yang positif akan potensi pertumbuhan Indonesia, dan melakukan investasi langsung di berbagai sektor industri di Indonesia," kata Oki.
Adapun Mandiri Sekuritas di MIF 2025 turut menyelenggarakan Site Visit atau kunjungan para investor ke perusahaan serta lokasi pusat dapur umum MBG dan perumahan murah, juga Corporate Day yang mempertemukan perusahaan Terbuka (Tbk) dengan para calon investor dalam format one-on-one atau small group meetings.
Kedua agenda ini berhasil menghadirkan 400 investor dengan 40 persen di antaranya merupakan investor asing baik dari Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab dan Australia. Total dana kelolaan para investor di MIF 2025 mencapai US$ 18,65 triliun, jauh lebih tinggi dari dana dana kelolaan investor pada MIF 2024 sebesar US$ 14 triliun.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
"Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid, didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif di beberapa sektor unggulan," kata Andry.
Selain itu, pihaknya juga melihat potensi perbaikan investasi seiring dengan tren pemangkasan suku bunga global. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral berbagai negara dapat menjadi katalis bagi peningkatan aliran modal ke Indonesia. Andry menegaskan, tantangan dari volatilitas pasar global tetap perlu diantisipasi.
Di sisi lain, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 tercatat sebesar 5,03 persen, yang artinya tetap kompetitif dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Tren investasi juga terus meningkat dengan pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,61 persen, tertinggi dalam enam tahun terakhir. Angka itu menjadi cerminan optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.
"Dengan berbagai indikator positif ini, Indonesia siap memasuki fase pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang," lanjut Andry.
Bank Mandiri Dukung Ekosistem Digital dan Inklusi Keuangan
Inovasi Bank Mandiri dalam penguatan ekosistem perbankan digital turut mencatatkan hasil positif. Aplikasi Livin' by Mandiri memiliki 29,33 juta pengguna dengan frekuensi transaksi 3,9 miliar transaksi pada 2024, tumbuh 38 persen secara tahunan.
Sementara, Kopra by Mandiri berhasil mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun, dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen secara tahunan.
"Kami percaya digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan inklusivitas layanan perbankan. Dengan inovasi berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi nasabah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Darmawan.
Rangkaian MIF 2025 yang berlangsung hingga 14 Februari 2025 diharapkan menjadi katalisator bagi akselerasi investasi di Indonesia. Selain Macro Day, forum ini juga menghadirkan sesi Investment Day dan Corporate Day, yang akan mempertemukan investor dengan perusahaan-perusahaan Indonesia melalui diskusi dan pertemuan bisnis.
"Kami mengajak para investor untuk menangkap peluang investasi di Indonesia yang semakin menjanjikan dengan adanya berbagai reformasi kebijakan ekonomi. Kami optimis melalui MIF 2025, kita dapat memperkuat sinergi antara sektor keuangan, dunia usaha, dan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Darmawan.
(rea/rir)