Sherry Brydson, Eks Jurnalis Pewaris Kerajaan Media Berharta Rp283 T

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kalau ada orang kaya dari industri media, tetapi memilih jalan hidup yang jauh dari sorotan kamera, Sherry Brydson lah orangnya.

Wanita terkaya di Kanada ini merupakan merupakan cucu Roy Thomson, pendiri kerajaan media Thomson Reuters.

Thomson Reuters adalah salah satu penyedia informasi dan data keuangan profesional tertua dan terbesar di dunia. Tak cuma berkecimpung di industri media, bisnis Thomson juga mencakup sektor keuangan dan data analitik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, kekayaan keluarga Thomson dikelola oleh perusahaan investasi keluarga The Woodbridge Company Limited. Family office ini mengelola harta kekayaan dan aset keluarga Thomson yang sangat besar dengan ragam bisnis yang kompleks.

Meski bukan satu-satunya pewaris Thomson karena harus berbagi warisan dengan anak-cucu Roy Thomson lainnya, Sherry merupakan pemegang saham terbesar Woodbridge, dengan kepemilikan sekitar 23 persen.

Forbes menaksir kekayaan Sherry mencapai US$17,2 miliar. Jika dirupiahkan, pundi-pundi uangnya setara Rp283 triliun (asumsi kurs Rp16.470 per dolar AS). Meskipun mewarisi konglomerasi bisnis besar, Sherry juga membangun bisnis sendiri.

Ia lahir dengan nama Sherry Elaine Brydson pada 1 Mei 1946 di Toronto, Kanada. Sherry adalah anak tunggal pasangan Glenn Warren Brydson dan Irma Jacqueline Thomson.

Ayahnya merupakan mantan pemain hoki profesional, yang juga dikenal sebagai pengusaha. Ibunya merupakan salah satu dari tiga anak konglomerat Roy Thomson.

Saat Roy wafat, warisannya dibagikan kepada tiga anak sehingga Irma mendapat jatah 23 persen. Begitu Irma meninggal pada 1966, seluruh warisan itu menjadi milik putri tunggalnya, Sherry.

Sherry menempuh pendidikan di University of Toronto dengan mengambil jurusan ilmu politik dan ekonomi. Saat kuliah, ia aktif sebagai editor berita untuk surat kabar kampus, The Varsity.

Meski tajir melintir, Sherry tak abai pada kondisi sosial di sekitarnya. Pada 1969, ia menulis artikel bersambung tentang polusi yang sempat 'membangunkan' gerakan cinta lingungan.

Jiwa aktivis itu juga terlihat saat ia ikut unjuk rasa bertajuk Abortion Caravan pada 1970. Demo ini merupakan bentuk protes nasional yang menentang UU Aborsi yang ketat di Kanada.

Dalam aksi yang diikuti ratusan peserta itu, Sherry bersama 30-an aktivis merantai diri sembari duduk di kursi, sebagai simbol perlawanan. Unjuk rasa itu cukup menarik perhatian nasional hingga isu hak reproduksi perempuan jadi bahasan.

Seperti diinfokan di awal, tak banyak cerita yang bisa digali tentang hidup Sherry. Ia menghindari publikasi. Tak ada liputan media soal apakah dia menikah, punya anak dan sebagainya usai lulus.

Namun, ia diketahui pernah bekerja sebagai jurnalis di Australia usai lulus. Beberapa kabar menyebut, ia sempat ke Thailand dan begitu jatuh cinta dengan budaya negara ASEAN itu.

Sherry dilaporkan membeli sebuah hotel di Toronto pada 1979, yang kemudian disulap jadi klub jaringan wanita. Saking terpikatnya pada Thailand, Sherry membangun Elmwood, sebuah restoran dan spa ala Thailand, di sana.

Sherry juga dikenal dermawan. Pada 2009 silam, ia menyumbang 5 juta dolar Kanada ke YWCA Toronto. Sumbangan itu dipakai membangun perumahan terjangkau bagi perempuan dan anak-anak, sebagai penghormatan kepada mendiang ibunya, Irma .

Ia dan sepupunya, David Thomson, pernah membeli koleksi seni Suku Tsimshian senilai 5,7 juta dolar Kanada agar benda seni itu tak dijual ke luar negeri. Suku Tsimshian adalah penduduk asli pantai barat laut Pasifik, yang mendiami wilayah British Columbia (Kanada bagian barat) dan Alaska bagian selatan (Amerika Serikat).

Tak cuma beli agar warisan 'indigenous people' itu tak dilelang ke negara lain, keduanya juga mendanai tur nasional untuk memamerkan karya-karya suku tersebut kepada publik.

Bisa dibilang, Sherry Brydson adalah contoh nyata pewaris yang menggunakan kekayaannya untuk nendorong perubahan baik. Lewat harta, gerakan aktivis hingga filantropinya, ia dikenal lebih dari sekadar keturunan orang kaya.

Harta Sherry tidak cuma dikelola oleh Woodbridge, family office keluarga Thomson. Aset-asetnya juga diurus perusahaan investasinya, Westerkirk Capital.

Beberapa bisnis Sherry yang dikelola Westerkirk antara lain:

- Viking Air
Perusahaan manufaktur pesawat di British Columbia yang dikenal karena memproduksi dan merestorasi pesawat Twin Otter. Armada ini digunakan untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil.

- Vista Radio
Jaringan stasiun radio AM dan FM yang beroperasi di berbagai komunitas di Ontario dan British Columbia.

- Bangkok Garden dan Elmwood Spa
Restoran Thailand dan spa mewah di Toronto

- Perhotelan
Melalui Westerkirk Capital, Sherry menggarap bisnis hotel yang berfokus pada keberlanjutan dan pembangunan komunitas.

Gurita bisnis keluarga Thomson yang dikelola The Woodbridge Company Limited:

- Thomson Reuters
Woodbridge merupakan pemegang saham mayoritas Thomson Reuters, dengan kepemilikan sekitar 67 persen.

Thomson Reuters adalah perusahaan global yang menyediakan layanan informasi profesional di bidang hukum, keuangan, pajak & akuntansi, serta media. Produk dan layanannya antara lain Reuters News (kantor berita), Thomson Reuters Labs (AI & machine learning), ONESOURCE, Gosystem Tax, UltraTax CS (pajak dan akuntansi), Westlawa (platform riset hukum) dan lain-lain.

- The Globe and Mail
Woodbridge merupakan pemilik tunggal The Globe and Mail, surat kabar nasional terkemuka di Kanada.

- ThreeD Capital Inc.
Woodbridge merupakan salah satu pengendali sagam di ThreeD Capital Inc., sebuah perusahaan investasi yang fokus pada teknologi dan inovasi.

- Markham Airport
Keluarga Thomson, melalui anak usaha Wings of Flight, merupakan pemilik Markham Airport, sebuah bandara kecil di Ontario. Airport ini digunakan untuk penerbangan pribadi dan pelatihan penerbangan.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi