3 hours ago
2
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, angkat bicara menanggapi serangan terhadap Ketua Harian Ahmad Ali belakangan ini.
Seperti diketahui, serangan itu mendadak menyasar Ahmad Ali usai beberapa pernyataannya viral tentang Presiden ke-7 RI, Jokowi, dan PDI Perjuangan.
Dian menegaskan, munculnya respons dari sejumlah pihak, menunjukkan standar ganda dalam ruang demokrasi hari ini.
"Jadi yang boleh dikata-katai itu hanya Pak Jokowi, yang lain tidak boleh," ujar Dian kepada fajar.co.id, Rabu 26/11/2025).
Dikatakan Dian, kritik dan saling menegur harus berlaku adil untuk semua, bukan hanya satu arah.
"Padahal kehidupan yang beradab itu dua arah," Dian menuturkan.
Lanjutnya, tidak ada yang salah ketika PSI meminta kontestasi politik berjalan dengan etika serta rasa saling menghargai.
Baginya, perbedaan pandangan tidak seharusnya dibalas dengan caci maki.
“Bukan yang satu hormat sedangkan yang satu lainnya bebas mencaci maki. Apa salahnya kami meminta agar kita sama-sama beradab,” tegasnya.
Dian juga menyinggung adanya pihak yang merasa bebas menyerang, namun tidak mau dikritik balik. Baginya, prinsip demokrasi harus sama rata untuk semua pihak.
“Jangan kami saja yang tidak boleh nyentil sementara mereka bebas bicara menghina Pak Jokowi,” tandasnya.
Terpisah, Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, blak-blakan menguliti sepak terjang Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, yang belakangan getol menyentil PDI Perjuangan.
Ia secara terang-terangan menyinggung rekam jejak Ahmad Ali sejak masih berada di Partai NasDem hingga kini bergabung dengan PSI.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
